Sebenarnya tentang Imamah Ali as telah banyak dituliskan dalam buku-buku ulama syi'ah, yang merujuk dari sumber-sumber ahlusunnah maupun syi'ah. Dan berdasarkan tulisan tentang asal-usul syi'ah di atas, maka jelas sekali bahwa imamah Imam Ali as telah ditetapkan oleh Rasul saww sejak awal permulaan Islam, yaitu pada peristiwa "Yaum Ad-Daar". Bahkan pada kesempatan-kesempatan lain, Rasul saww telah menetapkan imamah Ali as, sebagaimana yang termaktub secara mutawattir pada referensi-referensi ahlusunnah sendiri, salah satunya adalah seperti berikut : Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasul saww bersabda kepada Imam Ali as : "Engkau adalah pemimpin kaum mukmin sepeninggalku". Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Abdul Birr, dalam "Al-Isti'ab", jilid 3, hal. 168. 2. Al-Hamid Al-Husaini, "Imamul Muhtadin", hal. 181-182.
Allah berfirman dalam [Q.S. Ar-Ra'd 7]. "Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) hanyalah pemberi peringatan, dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk".
Setelah menerima wahyu tersebut, kemudian Rasul saww berkata : "Aku adalah pemberi peringatan......". Beliau kemudian menunjukkan ke arah pundak Ali bin Abi Tholib sambil berkata : "Dan engkau, wahai Ali, adalah pemberi petunjuk. Orang-orang yang memperoleh hidayah akan mengikuti petunjukmu kelak sepeninggalku". Ref. Ahlusunnah : 1. Suyuthi, dalam tafsir "Durr Al-Mantsur", jilid 4, (Q.S. Ar-Ra'd 7). Al-Hamid Al-Husaini, "Imamul Muhtadin", hal. 206. Dan puncaknya adalah pernyataan resmi Rasul saww atas wilayah dan imamah Ali as di Ghodir Khum, yang dilandasi juga dengan perintah khusus dari Allah pada [Q.S. Al-Maidah 67] : "Wahai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak menyampaikannya, maka berarti kamu tidak menyampaikan risalah-risalah-Nya". Ref. Ahlusunnah : 1. Suyuthi, dalam tafsir "Durr Al-Mantsur". 2. Ar-Razi, dalam "Tafsir Ar-Razi". dan lain-lain. Sanad : Zaid bin Arqam, Abu Sa'id Al-Khudri, Ibnu Abbas, Jabir bin Abdullah, dll.
Berdasarkan ayat itulah Rasul saww bersabda : "Siapa yang menganggap aku sebagai maula (pemimpin) nya, maka inilah Ali maula-nya". Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Abdul Birr, dalam "Al-Isti'ab", jilid 3, hal. 203. 2. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. 3. Syaikh Manshur, dalam "At-Taj", jilid 3, hal. 296. 4. Ibn Katsir, dalam "Al-Bidayah Wan Nihayah", juz 5, hal. 184-188. 5. Sunan Tirmidzi, hadits no. 3713. 6. Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 13, hadits no. 36340 dan lain-lain.
Syaikh Manshur juga mengutip perkataan Syafi'i tentang Hadits Al-Ghodir : "Rasul menginginkan kepemimpinan Islam dengan pengangkatan Ali tersebut, sebagaimana firman Allah : 'Dan Allah adalah pemimpin kaum mu'min, sementara kaum kafir tidak ada pemimpin bagi mereka' [Q.S. Muhammad 11]". Ref. Ahlusunnah : Syaikh Manshur, dalam "At-Taj", jilid 3, hal. 296.
Sanad dari hadits Al-Ghodir ini adalah 110 sahabat, seperti Zaid bin Arqam, Anas bin Malik, Jabir Al-Anshori, Hudhaifah bin Usaid Al-Ghifari, Ibnu Abbas, Abu Said Al-Khudri, Ibnu Mas'ud, dan lain-lain. Selengkapnya lihat kitab "Al-Ghodir" (jilid 1, hal. 214-229) oleh Al-Amini, seorang ulama syi'ah yang telah mengumpulkan riwayat-riwayat seputar imamah Ali as di ghodir khum berdasarkan riwayat-riwayat ahlusunnah.
Bahkan Abubakar dan Umar termasuk yang memberikan selamat kepada Ali as pada peristiwa Ghodir Khum tersebut. Umar berkata : "Selamat untukmu wahai putera Abi Tholib. Kini engkau adalah pemimpinku dan pemimpin kaum mukmin dan mukminat". Ref. Ahlusunnah : 1. Ar-Rozi, dalam tafsir "Ar-Rozi", pada [Q.S. Al-Maidah 67]. 2. Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 13, hadits no. 36420. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. 3. Ibn Katsir, dalam "Al-Bidayah Wan Nihayah", jilid 3, juz 5, hal. 185. 4. Ibn Taimiyyah, dalam "Fadhlu Ahlil Bait Wa Huququhum", hal. 88, 90-91. dan lain-lain.
Imam Ali as justru pernah beberapa kali meminta kesaksian sahabat tentang peristiwa Ghodir Khum, salah satunya sebagai berikut : Pada suatu hari Imam Ali as berada di sebuah lapangan terbuka dan bertanya untuk meminta kesaksian para sahabat yang ada di situ tentang ketetapan Rasul saww atas imamah beliau as. Lalu dua belas orang sahabat menyatakan kesaksiannya. Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Katsir, dalam "Bidayah Wa Nihayah", jilid 3, juz 5, hal. 185. 2. Al-Hamid Al-Husaini, dalam "Imamul Muhtadin", hal. 149-150. 3. Musnad Ahmad, Jilid 1, bab "Musnad Ali bin Abi Tholib". dan lain-lain.
Sehingga jelaslah, bahwa sebenarnya imamah Ali as adalah sepenuhnya ketetapan Rasul saww, bukan Abdullah bin Saba', apalagi jelas terbukti bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif yang sengaja diciptakan untuk memfitnah syiah. |
Sebenarnya tentang Imamah Ali as telah banyak dituliskan dalam buku-buku ulama syi'ah, yang merujuk dari sumber-sumber ahlusunnah maupun syi'ah. Dan berdasarkan tulisan tentang asal-usul syi'ah di atas, maka jelas sekali bahwa imamah Imam Ali as telah ditetapkan oleh Rasul saww sejak awal permulaan Islam, yaitu pada peristiwa "Yaum Ad-Daar". Bahkan pada kesempatan-kesempatan lain, Rasul saww telah menetapkan imamah Ali as, sebagaimana yang termaktub secara mutawattir pada referensi-referensi ahlusunnah sendiri, salah satunya adalah seperti berikut : Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasul saww bersabda kepada Imam Ali as : "Engkau adalah pemimpin kaum mukmin sepeninggalku". Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Abdul Birr, dalam "Al-Isti'ab", jilid 3, hal. 168. 2. Al-Hamid Al-Husaini, "Imamul Muhtadin", hal. 181-182.
Allah berfirman dalam [Q.S. Ar-Ra'd 7]. "Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) hanyalah pemberi peringatan, dan bagi setiap kaum ada orang yang memberi petunjuk".
Setelah menerima wahyu tersebut, kemudian Rasul saww berkata : "Aku adalah pemberi peringatan......". Beliau kemudian menunjukkan ke arah pundak Ali bin Abi Tholib sambil berkata : "Dan engkau, wahai Ali, adalah pemberi petunjuk. Orang-orang yang memperoleh hidayah akan mengikuti petunjukmu kelak sepeninggalku". Ref. Ahlusunnah : 1. Suyuthi, dalam tafsir "Durr Al-Mantsur", jilid 4, (Q.S. Ar-Ra'd 7). Al-Hamid Al-Husaini, "Imamul Muhtadin", hal. 206. Dan puncaknya adalah pernyataan resmi Rasul saww atas wilayah dan imamah Ali as di Ghodir Khum, yang dilandasi juga dengan perintah khusus dari Allah pada [Q.S. Al-Maidah 67] : "Wahai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak menyampaikannya, maka berarti kamu tidak menyampaikan risalah-risalah-Nya". Ref. Ahlusunnah : 1. Suyuthi, dalam tafsir "Durr Al-Mantsur". 2. Ar-Razi, dalam "Tafsir Ar-Razi". dan lain-lain. Sanad : Zaid bin Arqam, Abu Sa'id Al-Khudri, Ibnu Abbas, Jabir bin Abdullah, dll.
Berdasarkan ayat itulah Rasul saww bersabda : "Siapa yang menganggap aku sebagai maula (pemimpin) nya, maka inilah Ali maula-nya". Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Abdul Birr, dalam "Al-Isti'ab", jilid 3, hal. 203. 2. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. 3. Syaikh Manshur, dalam "At-Taj", jilid 3, hal. 296. 4. Ibn Katsir, dalam "Al-Bidayah Wan Nihayah", juz 5, hal. 184-188. 5. Sunan Tirmidzi, hadits no. 3713. 6. Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 13, hadits no. 36340 dan lain-lain.
Syaikh Manshur juga mengutip perkataan Syafi'i tentang Hadits Al-Ghodir : "Rasul menginginkan kepemimpinan Islam dengan pengangkatan Ali tersebut, sebagaimana firman Allah : 'Dan Allah adalah pemimpin kaum mu'min, sementara kaum kafir tidak ada pemimpin bagi mereka' [Q.S. Muhammad 11]". Ref. Ahlusunnah : Syaikh Manshur, dalam "At-Taj", jilid 3, hal. 296.
Sanad dari hadits Al-Ghodir ini adalah 110 sahabat, seperti Zaid bin Arqam, Anas bin Malik, Jabir Al-Anshori, Hudhaifah bin Usaid Al-Ghifari, Ibnu Abbas, Abu Said Al-Khudri, Ibnu Mas'ud, dan lain-lain. Selengkapnya lihat kitab "Al-Ghodir" (jilid 1, hal. 214-229) oleh Al-Amini, seorang ulama syi'ah yang telah mengumpulkan riwayat-riwayat seputar imamah Ali as di ghodir khum berdasarkan riwayat-riwayat ahlusunnah.
Bahkan Abubakar dan Umar termasuk yang memberikan selamat kepada Ali as pada peristiwa Ghodir Khum tersebut. Umar berkata : "Selamat untukmu wahai putera Abi Tholib. Kini engkau adalah pemimpinku dan pemimpin kaum mukmin dan mukminat". Ref. Ahlusunnah : 1. Ar-Rozi, dalam tafsir "Ar-Rozi", pada [Q.S. Al-Maidah 67]. 2. Muttaqi Al-Hindi, dalam "Kanzul Ummal", jilid 13, hadits no. 36420. Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 281. 3. Ibn Katsir, dalam "Al-Bidayah Wan Nihayah", jilid 3, juz 5, hal. 185. 4. Ibn Taimiyyah, dalam "Fadhlu Ahlil Bait Wa Huququhum", hal. 88, 90-91. dan lain-lain.
Imam Ali as justru pernah beberapa kali meminta kesaksian sahabat tentang peristiwa Ghodir Khum, salah satunya sebagai berikut : Pada suatu hari Imam Ali as berada di sebuah lapangan terbuka dan bertanya untuk meminta kesaksian para sahabat yang ada di situ tentang ketetapan Rasul saww atas imamah beliau as. Lalu dua belas orang sahabat menyatakan kesaksiannya. Ref. Ahlusunnah : 1. Ibn Katsir, dalam "Bidayah Wa Nihayah", jilid 3, juz 5, hal. 185. 2. Al-Hamid Al-Husaini, dalam "Imamul Muhtadin", hal. 149-150. 3. Musnad Ahmad, Jilid 1, bab "Musnad Ali bin Abi Tholib". dan lain-lain.
Sehingga jelaslah, bahwa sebenarnya imamah Ali as adalah sepenuhnya ketetapan Rasul saww, bukan Abdullah bin Saba', apalagi jelas terbukti bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif yang sengaja diciptakan untuk memfitnah syiah. |
IMAMAH ALI BIN ABI THALIB
« Prev Post
Next Post »
Berikan Komentar Anda