Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM) telah menjadi kecenderungan dan kebutuhan pembelajaran
saat ini dan terlebih lagi untuk waktu yang akan datang. Melalui PAKEM
diharapkan kualitas proses dan hasil belajar siswa-siswi menjadi lebih
berkualitas dan optimal.
Dalam pelaksanaannya, PAKEM memerlukan
kehadiran beragam variasi metode. Permainan merupakan salah satu metode
pembelajaran yang bernuansa PAKEM. Sebagai salah satu metode yang dapat
menciptakan PAKEM, metode permainan memiliki banyak ragam variasi. Banyaknya
variasi teknik dalam metode permainan, memungkinkan guru lebih leluasa memilih
teknik pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
indikator yang ingin dicapai. Selanjutanya, untuk mewujudkan metode permainan
dalam pembelajaran terdapat langkah-langkah penyusunan yang dipahami.
Permainan merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Apabila
ketermpilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa
tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan bahasa (Soeparno,1998:60).
Sebenarnya dalam kegiatan mengajar guru sering menggunakan permainan, tetapi
pada umumnya masih menerpakannya sebagai teknik pengajaran bahasa.
B. Perumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan permainan bahasa?
2.Apakah macam-macam permainan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia?
3.Bagaimana menyusun langkah-langkah pembelajaran
permainan dengan memadukan empat keterampilan bahasa?
4.Apakah kelebihan dan kelemahan metode permainan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
C.Tujuan Penyusunan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian permainan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
2.Untuk mengetahui macam-macam permainan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.Untuk mengetahui penyusunan langkah-langkah
pembelajaran permainan dengan memadukan empat keterampilan bahasa.
4.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode
permainan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Bab II
Pembahasan
A.Pengertian Metode Permainan
Permainan merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Apabila
ketermpilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa
tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan bahasa. Belajar dengan bermain
adalah kegiatan terpadu antara belajar dan bermain yang diintegrasikaan dalam
sebuah materi pelajaran. Tindakan ini merupakan uapaya menciptakan kegiatan
pembelajarn yang menyenangkan, dengan tujuan akhir mencapai pembelajaran yang sehat
dan pemerolehan mutu yang optimal.
Permainan bahasa
mempunyai tujuan ganda, yaitu untuk memperoleh kegembiraan sebagai fungsi
bermain, dan untuk melatih keterampilan berbahasa tertentu sebagai materi
pelajaran. Bila ada permainan mengembirakan tetapi tidak melatih keterampilan
berbahasa, tidak dapat disebut permainan bahasa. Demikian juga sebaliknya, bila
permainan itu tidak menggembirakan, meskipun melatih keterampilan berbahasa
tertentu, tidak dapat dikatakan permaian bahasa. Untuk dapat disebut permainan
bahasa, harus memenuhi kedua syarat, yaitu menggembirakan dan melatihkan
keterampilan berbahasa.
Permainan bahasa tidak
dimaksudkan untuk mengukur atau mengevaluasi hasil belajar siswa. Kalaupun
dipaksakan, bukan alat evaluasi yang baik, sebab permainan bahasa tersebut
mengandung unsur spekulasi yang cukup besar (Soepamo, 1998). Hal tersebut dapat
dimengerti, sebab sekelompok anak, atau seseorang anak yang menang dalam
permainan belum tentu secara utuh mencerminkan siswa pandai. Demikian
juga siswa yang kalah dalam permainan, belum tentu mencerminkan siswa yang
kurang pandai. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu permainan.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan permainan bahasa. Menurut
Soepamo (1998:62) ada empat faktor yang menentukan keberhasilan permainan
bahasa di kelas, yaitu:
1.Situasi dan kondisi,
2.Peraturan permainan,
3.Pemain, dan
4.Pemimpin permainan.
B. Prinsip-prinsip Metode
Permaian
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode
permaianan akan menjadi efektif, bermakna, dan tetap menyenangkan apabila dalam
pelaksanaan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh beberapa
pakar (Hadfield, 1999:8-10) sebagai berikut :
1.Permaianan yang dikembangkan hendaknya
permainan yang terkait langsung dengan konteks keseharian peserta didik.
2.Permainan diterapkan untuk merangsang daya
pikir, mengakses informasi dan menciptakan makna-makna baru,
3.Permainan yang dikebangkan haruslah menyenangkan
dan mengasyikan bagi peserta didik,
4.Permainan dilaksanakan dengan landasan
kebebasan menjalin kerja sama dengan peserta didik lain,
5.Permainan hendaknya menantang dan mengandung
unsur kompetisi yang memungkinkan peserta didik semakin termotivasi menjalani
proses tersebut,
6.Penekanan permainan linguistic pada akuransi
isinya, sedangkan permainan komunikatif lebih menekankan pada kelancaran dan
suksesnya komunikasi,
7.Permainan dapat dipergunakan untuk semua
tingkatan dan berbagai keterampilan berbahasa sekaligus.
Macam-macam permainan
bahasa
Terdapat beragam macam permainan yang dapat diguanakan untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia. Beberapa contoh diantaranya sebagai berikut:
1.Bisik berantai, Permainan ini dilakukan dengan cara setiap siswa
harus membisikkan suatu kata (untuk kelas rendah) atau kalimat atau cerita
(untuk kelas tinggi) kepada pemain berikutnya. Terus berurut sampai pemain
terakhir. Pemain terakhir harus mengatakan isi kata atau kalimat atau cerita yang
dibisikkan. Permainan ini dapat dilombakan dengan cara
berkelompok. Permainan ini melatih keterampilan menyimak atau mendengarkan.
2.Bertanya dan menerka, pada permainan ini siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu sebagai penjawab dan
kelompok kedua sebagai penannya. Kelompok penjawab harus menyembunyikan satu
benda yang akan diterka oleh kelompok penannya dengan cara memberi pertanyaan
yang mengarah kepada benda yang harus diterka. Setiap anggota kelompok penanya
diberi kesempatan untuk memberikan satu pertanyaan kepada kelompok penjawab.
Kelompok penjawab hanya boleh menjawab ”ya” atau ”tidak”. Setelah seluruh
anggota kelompok bertanya, maka kelompok harus berunding dari hasil jawaban
penjawab, benda apa yang disembunyikannya itu. Bila dapat diterka, maka
kelompok penanya mendapat nilai. Permainan ini untuk melatih berbicara dan
berpikir analitis
3.Meloncat bulatan kata, Buatlah bulatan-bulatan dari kertas karton,
kira-kira sebesar piring. Tulislah nama-nama susunan keluarga, misalnya; ayah, ibu, kakak, adik. Pasanglah bulatan kata
itu di lantai. Bentuklah siswa menjadi beberapa kelompok. Seluruh siswa setiap
kelompok meloncati bulatan kata yang diucapkan kelompok lain atau guru.
Misalnya loncat ke kakak, loncat ke ibu, loncat ke adik. Dengan demikian,
setiap anak membaca bulatan untuk diinjak. Lebih meningkat lagi,
bulatan kata bisa dalam bentuk yang lebih sulit, misalnya kata yang bila
digabung menjadi kalimat. Kata dalam bulatan disebar di lantai dan memungkinkan
dapat menyusun beberapa kalimat bila diloncati dengan benar. Misalnya: Ayah
pergi ke pasar. Ayah membawa buku. Jadi siswa harus loncat ke ayah, pergi ke
dan pasar. Permainan ini untuk membaca permulaan.
4.Teka-teki silang, adalah menebak
padanan kata sesuai dengan jumlah kotak yang disediakan. Permainan ini berguna
untuk olah pikir mahasiswa dalam memahami sebuah istilah, dengan melacak kata
demi kata yang sesuai dengan ungkapan dalam perintah tts.
5.Klos
wacana (mengisi wacana rumpang), adalah uraian cerita rumpang yang
didalamnya terdapat bagian cet bagian cerita yang dihilangkan. Tugas mahasiswa
adalah menuliskan kata-kata yang sesuai dengan jalan ce yang sesuai dengan
jalan cerita yang diberikan.
6.Klos bergambar, adalah cerita rumpang
yang didalamnya terdapat sebuah gambar yang haru dideskripsikan dengan tulisan
agar sesuai dengan cerita yang disampaikan. Permaianan ini berguna untuk
membantu dalam mengeinterpreasikan sebuah gambar sesuai dengan jalan cerita
yang disampaikan.
7.Menyusun kaliamat
dari kata akhir, pada permainan ini anak diminta untuk berdiri
berjajar. Selanjutnya guru mengawali dengan sebuah kalimat, dari kalimat yang
sudah diucapkan secara lisan akan ditemukan kata akhir. Kata akhir tersebut
lalu digunakan oleh anak berikutnya menjadi kata pertama untuk membuat kalimat
baru.
8.Menebak benda
misteri, anak
disuruh membawa benda terbungkus yang tidak boleh diketahui oleh kelompok lain,
mereka juga disuruh mendeskripsikan isi benda tersebut. Kelompok lain di suruh
membaca dan menebak nama isi benda tersebut.
9.Memasangkan gambar
dengan teks, permainan ini memberikan pengarahan tentang
deskripsi sebuah sikap atau perbuatan baik dan buruk. Dari kegiatan ini, anak
bisa belajar membaca dan menunjukkan nilai-nilai dalam tauladan hidupnya. Cara
permaian ini mudah. Siswa tinggal
menarik garis penghubung antara gambar dengan kotak deskripsi yang sesuai.
10.Berbalas pantun, siswa berbaris
melingkar, guru berada ditengah lingkaran menyiapkan sebuah pantun dan sebuah
bola yang akan dilempar kepeserta sambil menyebutkan nama siswa. Siswa yang
menerima harus membalas pantun, kemudian melempar bola kepada teman sambil
menyebut namanya.
C. Langkah-langkah Penyusunan Pembelajaran Permainan
dengan Memadukan Empat Keterampilan Bahasa.
Secara sederhana dapat digambarkan bahwa
pembelajaran bahasa indonesia meliputi empat keterampilan yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Dari empat keterampilan berbahasa itu, bisa
dipadukan beraneka ragam permainan. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan
adalah :
1.Memahami Kompetensi dasar dan menjabarkan dalam
indikator,
2.Menghubungkan topik pembelajaran yang akan
disampaikan dengan model permainan yang cocok dengan empat materi keterampilan
tersebut,
3.Memilih teknik permainan yang sesuai dengan topik
yang akan disampaikan,
4.Menyiapkan rancangan tertulis dengan memperhatikan
pemilihan bahan ajar, rincian kegiatan, alokasi waktu dan media yang akan
digunakan,
5.Melaksanakan pembelajaran dengan teknik bermain secara
efektif dan efisien.
D.Kelebihan dan Kekurangan
Permainan bahasa dalam
pelaksanaannya memiliki kelebihan dan kekurangan. Soepamo (1998:64)
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan permainan bahasa sebagai berikut:
Kelebihan permainan bahasa ialah:
1.Permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar,
2.Aktifitas yang dilakukan siswa bukan hanya fisik
tetapi juga mental,
3 .Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,
4.Dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama,
5.Dengan permainan materi lebih mengesankan sehingga
sukar dilupakan.
Kekurangan permainan bahasa ialah:
1.Bila jumlah siswa terlalu banyak akan sulit melibat seluruh
siswa dalam permainan,
2.Tidak semua materi dapat dilaksanakan melalui permainan,
3.Permainan banyak mengandung unsur spekulasi sehingga
sulit untuk dijadikan ukuran yang terpercaya.
Bab III
KESIMPULAN
Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM) telah menjadi kebutuhan dan kecenderungan pembelajaran
saat ini dan terlebih lebih untuk waktu yang akan datang. Melalui PAKEM
diharapkan kualitas proses dan hasil belajar siwa siswi menjadi lebih
berkualitas dan optimal. Beberapa ragam permainan bahasa antara lain,
teka-teki silang, bisik berantai, berbalsa pantun, menebak benda misteri dan
lain sebagainya. Dalam penggunaan metode permainan masih terdapat kelebihan dan
kekurangannya, oleh karena itu sebagi guru hendaknya kita mengupayakan
semaksimal mungkin agar tujuan yang telah dirumuskan diawal dapat tercapai.
Langkah-langkah pembelajaran terpenting yang
perlu diperhatkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode atau teknik
permainan adalah:
a.Memahami setiap KD dan
kemudian menjabarkannya menjad sejumlah indikator yang benar dan tepat.
b.Memilih teknik permainan yang potensial untuk
membantu siswa mencapai indikator.
c.Melaksanakan pembelajaran dengan teknik
bermain secara efisien dan efektif.
Maaf mau bertanya. Anda menggunakan buku apa ya
ReplyDelete