Jantung kita berdetak sekitar 100 ribu kali sehari. Dalam setiap detak itu, jantung memompa darah ke seluruh pembuluh darah, termasuk juga pembuluh kapiler. Kekuatan darah saat dipompa menimbulkan tekanan pada dinding di dalam pembuluh darah. Pembuluh darah juga punya resistensi terhadap aliran darah. Kedua hal itu menciptakan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Secara umum, tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi di dalam arteri menyebabkan peningkatan resiko penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, aneurisma, dan stroke (kerusakan otak). Dikatakan tekanan darah tinggi (hipertensi) jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau kedua-duanya. Pada tekanan darah tinggi (hipertensi), biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Penyebab Darah Tinggi
Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.
Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
Stres
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
Gejala Darah Tinggi
Sebagian penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala dapat terjadi secara bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi ( hipertensi ) namun bisa saja bukan merupakan gejala hipertensi. Dalam hal ini gejala yang dimaksud seperti sakit kepala, pendarahan dari hidung (mimisan), pusing, wajah kemerahan dan kelelahan.
Gejala diatas adalah gejala umum tapi tidak dapat dijadikan sebagai patokan bahwa seseorang yang mengalami gejala tersebut menderit penyakit darah tinggi karena kenyataannya gejala yang telah disebutkan tadi juga dapat dialami pada seseorang yang memilik tekanan darah normal. Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejala kenaikan tekanan darah karena memang sifat tekanan darah itu senantiasa berubah-ubah dari jam ke jam.
Pada orang normal, perubahan itu berada pada kisaran normal yaitu sekitar 120/80 mm Hg. Sedangkanperubahan pada penderita hipertensi yang belum menjalankan pengobatan dan perawatan sering tidak menentu sehingga tekanan darahnya terkadang normal dan terkadang tinggi sekali.
Pada penderita hipertensi yang berkategori berat , menahun dan belum menjalani pengobatan dan perawatan maka bisa timbul gejala sebagai berikut. Diantaranya sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas dan gelisah. selain itu gejala lainnya adalah pandangan mata menjadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Terkadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan segera.
Mengatasi Darah Tinggi
- Jalan kaki, Rutin melakukan jalan cepat ternyata efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi hingga 8 mmhg. Olahraga juga membantu jantung lebih efisien menggunakan oksigen sehingga tidak akan bekerja terlalu keras memompa darah. Lakukan berbagai jenis latihan kardio minimal 30 menit setiap hari.
- Relaksasi, Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Florence, Italia, mengungkapkan pasien hipertensi yang melakukan relaksasi dengan cara mendengarkan musik selama 30 menit sambil menarik napas dalam-dalam menunjukkan penurunan angka sistolik hingga 3,2 poin.
- Tarik napas, Latihan olah napas dan bermeditasi, seperti yoga atau taichi efektif untuk menurunkan hormon stres. Tingginya hormon stres akan meningkatkan renin, enzim ginjal yang bisa menaikkan tekanan darah. Lakukan latihan napas minimal 5 menit pada pagi dan malam hari. Menarik napas dalam juga akan mengendurkan semua tensi.
- Konsumsi dark chocolate, Berbagai jenis dark chocolate mengandung flavanols yang bisa membuat pembuluh darah lebih luwes. Sebuah studi menunjukkan, 18 persen pasien yang mengonsumsi dark chocolate menunjukkan turunnya tekanan darah.
- Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
- Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
- Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
- Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
- Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
- Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
- Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
- Kendalikan kadar kolesterol Anda.
- Kendalikan diabetes Anda.
- Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
Berikan Komentar Anda