Muharam adalah bulan duka bagi muslim syiah karena dihari kesepuluh di bulan muharam ini juga akan bertepatan dengan peringatan Asyura. Asyura adalah hari pada saat Imam Hussain cucu dari nabi Muhammad SAW mengorbankan hidupnya dan kerabatnya untuk Ajaran islam dari pengrusakan pada tahun 61 hijriah dalam pertempuran karbala di irak.
Ada beberapa faktor yang mendasari pengikut mazhab Ahlulbait memperingati hari syahadah Imam Husain as atau Asyura di antaranya sebagai berikut:
a. Adanya teks-teks hadis secara umum tentang keharusan kita mencintai Imam Husain sebagai salah seorang dari pribadi-pribadi keluarga Nabi yang disucikan. Dan salah satu bentuk mengekspresikan kecintaan itu dengan memperingati hari lahir dan wafat beliau.
b. Adanya contoh dari para Imam suci Ahlulbait as atas hal itu, bahkan diriwayatkan berbagai hadis yang menyebutkan tentang keutamaan memperingati hari Asyura dengan berbagai ritual khusus, seperti membaca doa ziarah Asyura, saling mengucapkan ucapan bela sungkawa sesama mukmin dan bahkan adanya riwayat yang melarang kita untuk melakukan aktivitas ekonomi (mata pencaharian) di hari itu, karena hari itu adalah hari yang tidak akan membawa berkah.
c. Momentum yang tepat untuk menghidupkan sebuah fakta dalam sejarah yang pernah ditulis dengan tinta merah yang dengan terus memperingatinya, kita akan tetap mengingat dan tidak melupakannya. Selanjutnya akan kita jadikan sebagai sebuah baliho besar di depan mata kepala dan hati kita, agar dapat kita petik berbagai hikmah dan pelajaran yang sangat berguna sebagai bekal kita mengarungi dan menjalani kehidupan keseharian kita.
d. Kita memiliki tugas untuk melestarikan ajaran agama dan memberikannya sebagai tongkat estafet yang harus tetap dipegang oleh generasi berikutnya. Tanpa peringatan-peringatan seperti itu, maka nama, sejarah dan sepak terjang Imam Husain as akan hilang dan tidak akan dikenal oleh anak dan cucu kita.
Coba bayangkan jika maulid Nabi kita Muhammad saw tidak pernah diperingati, maka pasti kita tidak akan tahu kapan Nabi dilahirkan, bagaimana sepak terjang beliau dan apa pesan dan ajaran sucinya. Anak-anak kita tidak akan tahu hal itu, walapun ditulis dalam buku-buku sejarah. Sama halnya dengan hari kelahiran para tokoh dan pahlawan; sebut saja Imam Bonjol, Diponegoro, Pattimura dan lain-lain, walaupun ditulis di dalam buku-buku sejarah dan dipelajari di sekolah-sekolah, namun karena tidak diperingati, maka tidak melekat di pikiran kita kapan beliau-beliau lahir, apalagi ajaran dan pesan-pesan berharganya.
Ada Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memperingati Asyura
1. Perjalanan imam Husain as dan sahabat-sahabatnya dari Madinah ke Karbala dan saat-saat menjelang kesyahidan serta perjalanan bersejarah kafilah Ahlul Bait yang tersisa dari Karbala, ke Kufah yang dari situ menuju Syam dan pada akhirnya kembali ke Madinah membawa pesan-pesan yang hingga masa ini pesan-pesan tersebut masih berlaku. Generasi muda saat ini butuh dengan kesemua pesan-pesan bersejarah tersebut dan melalui peringatan Asyura lewat khutbah-khutbah, bacaan-bacaan syair dan sajak harus memuat pesan-pesan itu.
2. Pihak musuh yang ta'ashub, sombong dan enggan untuk berpikir jernih menjadikan peringatan Asyura yang diadakan oleh para pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia sebagai alasan bagi mereka untuk menebar kebencian dan menyulut perselisihan. Kita harus tetap mempertahankan hidupnya tradisi yang mulia ini. Mengerahkan segenap daya upaya agar peringatan Asyura menjadi lebih baik dan lebih meluas dari tahun ke tahun.
3. Menghindari sebisa mungkin segala bentuk aktivitas yang muncul dari pikiran khurafat dan segala bentuk penghinaan terhadap symbol-simbol yang diagungkan kelompok Islam lain. Bahwa melukai dan menciderai diri sendiri dalam peringatan Asyura adalah terlarang dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Melukai diri dengan cambuk, pedang dan lain sebagainya hanya akan dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk menghina dan menjelek-jelekkan Islam.
4. Mengurangi sebisa mungkin pengeluaran yang terkesan berlebihan dalam penyelenggaraan acara peringatan Asyura termasuk dalam urusan penyebaran da'i dan muballigh ke berbagai tempat. Perlu kembali saya tekankan bahwa dana urusan keagamaan tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Negara yang dengan itu bisa menimbulkan masalah keuangan Negara melainkan juga termasuk bagian dari tanggungjawab masyarakat sendiri. Karenanya dalam penyelenggaraan peringatan Asyura nanti peran masyarakat sangat dibutuhkan termasuk dalam memberikan sumbangsih dana penyelenggaraan.
5. Para pecinta imam Husain as yang mulia, perlu diingat bahwa tradisi memperingati kebangkiran Asyura ini harus tetap dipertahankan dan dijaga oleh karenanya sangat ditekankan untuk melibatkan pemuda dan anak-anak dalam acara ini. Dukung dan dorong mereka untuk terlibat secara langsung dan jelaskan kepada mereka arti penting kebangkitan Asyura tersebut dan pentingnya untuk terus menjaga semangat Asyura.
6. Semua agenda dalam penyelenggaraan peringatan Asyura harus dimaksudkan untuk menjaga Islam dan keutuhan Negara Islam. Kewaspadaan harus ditingkatkan berkenaan dengan upaya musuh-musuh Islam memanfaatkan momen-momen ini untuk menimbulkan perselisihan dan perpecahan termasuk dalam masalah politik.
7. Perlu diingat bahwa diantara alasan kebangkitan Imam Husain as di hari Asyura adalah untuk menjaga Islam dan agar shalat tetap diamalkan. Para pecinta al Husain harus tetap memberikan perhatian sepenuhnya terhadap waktu-waktu shalat. Jika waktu shalat sudah masuk kegiatan apapun selain shalat harus dihentikan dan dilanjutkan setelah shalat. Sebab shalat adalah tiang utama agama ini.
8. Jagalah keamanan dan keteraturan dalam penyelanggaraan nanti, hindarkan saling menghina kehormatan yang lain, jangan boros dan bertindak mubazir termasuk dalam pengelolaan makanan, utamakan orang-orang yang sangat membutuhkan untuk mudah mendapatkannya, kebersihan masjid, husainiyah, dan jalan-jalan harus tetap dijaga, semoga peringatan Asyura tahun ini memberikan efek yang positif terhadap kebangkitan umat. Kita berharap semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kebaikan kepada kita semua, menghilangkan masalah-masalah kaum muslimin, meninggikan martabat kaum muslimin dan melenyapkan niat-niat jahat musuh-musuh Islam.
2. Pihak musuh yang ta'ashub, sombong dan enggan untuk berpikir jernih menjadikan peringatan Asyura yang diadakan oleh para pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia sebagai alasan bagi mereka untuk menebar kebencian dan menyulut perselisihan. Kita harus tetap mempertahankan hidupnya tradisi yang mulia ini. Mengerahkan segenap daya upaya agar peringatan Asyura menjadi lebih baik dan lebih meluas dari tahun ke tahun.
3. Menghindari sebisa mungkin segala bentuk aktivitas yang muncul dari pikiran khurafat dan segala bentuk penghinaan terhadap symbol-simbol yang diagungkan kelompok Islam lain. Bahwa melukai dan menciderai diri sendiri dalam peringatan Asyura adalah terlarang dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Melukai diri dengan cambuk, pedang dan lain sebagainya hanya akan dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk menghina dan menjelek-jelekkan Islam.
4. Mengurangi sebisa mungkin pengeluaran yang terkesan berlebihan dalam penyelenggaraan acara peringatan Asyura termasuk dalam urusan penyebaran da'i dan muballigh ke berbagai tempat. Perlu kembali saya tekankan bahwa dana urusan keagamaan tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Negara yang dengan itu bisa menimbulkan masalah keuangan Negara melainkan juga termasuk bagian dari tanggungjawab masyarakat sendiri. Karenanya dalam penyelenggaraan peringatan Asyura nanti peran masyarakat sangat dibutuhkan termasuk dalam memberikan sumbangsih dana penyelenggaraan.
5. Para pecinta imam Husain as yang mulia, perlu diingat bahwa tradisi memperingati kebangkiran Asyura ini harus tetap dipertahankan dan dijaga oleh karenanya sangat ditekankan untuk melibatkan pemuda dan anak-anak dalam acara ini. Dukung dan dorong mereka untuk terlibat secara langsung dan jelaskan kepada mereka arti penting kebangkitan Asyura tersebut dan pentingnya untuk terus menjaga semangat Asyura.
6. Semua agenda dalam penyelenggaraan peringatan Asyura harus dimaksudkan untuk menjaga Islam dan keutuhan Negara Islam. Kewaspadaan harus ditingkatkan berkenaan dengan upaya musuh-musuh Islam memanfaatkan momen-momen ini untuk menimbulkan perselisihan dan perpecahan termasuk dalam masalah politik.
7. Perlu diingat bahwa diantara alasan kebangkitan Imam Husain as di hari Asyura adalah untuk menjaga Islam dan agar shalat tetap diamalkan. Para pecinta al Husain harus tetap memberikan perhatian sepenuhnya terhadap waktu-waktu shalat. Jika waktu shalat sudah masuk kegiatan apapun selain shalat harus dihentikan dan dilanjutkan setelah shalat. Sebab shalat adalah tiang utama agama ini.
8. Jagalah keamanan dan keteraturan dalam penyelanggaraan nanti, hindarkan saling menghina kehormatan yang lain, jangan boros dan bertindak mubazir termasuk dalam pengelolaan makanan, utamakan orang-orang yang sangat membutuhkan untuk mudah mendapatkannya, kebersihan masjid, husainiyah, dan jalan-jalan harus tetap dijaga, semoga peringatan Asyura tahun ini memberikan efek yang positif terhadap kebangkitan umat. Kita berharap semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kebaikan kepada kita semua, menghilangkan masalah-masalah kaum muslimin, meninggikan martabat kaum muslimin dan melenyapkan niat-niat jahat musuh-musuh Islam.
KENAPA ANAK2 KECIL DI LUKAI ? APAKAH NABI KALIAN MENGAJARKAN UNTUK ITU?
ReplyDeleteBAGAIMANA DENGAN KEMATIAN HAMZAH R.A,YANG DI CINCANG2 DAGINGNYA,APAKAH KALIAN TIDAK MERAYAKANNYA?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletewalaahhh syiaaahhh...lebiah enak mut'ah bareng pak broo xixixi..dari memperingati asyuraa..di pukul2 dan melukai diri sendiri..ayok mut'ah bareeeng xixixii...
ReplyDelete