Mengenai
mencela dan melaknat sahabat, saya belum pernah membaca fatwa ulama yang mengkafirkan
mereka. Misalnya, selama 80 tahun dinasti 'Umayyah, kecuali di zaman khalifah
'Umar bin 'Abdul 'Azis yang hanya dua setengah tahun.
Muawiyyah
dan para pejabatnya serta para ulamanya melaknat dan mencaci Ali bin Abu Thalib
dan keluarga beserta pengikutnya diatas mimbar diseluruh dunia Islam termasuk
di Makkah dan Madinah, kecuali di Sijistan.
Di
Sijistan, sebuah kota yang sekarang terletak antara Afghanistan dan Iran, hanya
sekali melakukan pelaknatan diatas mimbar. Ali dilaknat dan dicaci atas perintah sahabat
dan ipar Rasulullah SAWW, Mu'awiyyah, serta khalifah-khalifah Bani Umayyah
lainnya. Pada masa itu, misalnya, Ali tidak dianggap khalifah yang lurus.
Abdullah
bin Umar tidak mau membai'at Ali malahan membai'at Mu'awiyyah, Yazid bin
Mu'awiyyah dan gubernur Hajjaj bin Yusuf yang terkenal sebagai penjahat yang mebunuh
120 ribu kaum muslimin dan muslimat secara berdarah dingin, shabran. Umar bin Abul
Azis mengatakan bahwa Hajjaj pasti akan menjadi juara dunia bila para penjahat dikumpulkan
dan 'diperlombakan'.
Ibnu
Umar juga mengeluarkan hadits-hadits yang menyingkirkan Ali sebagai salah satu
khalifah yang lurus. Kita tahu, Mu'awiyyah membunuh para sahabat seperti, Hujur
bin 'Adi, Syarik bin Syaddad, Shaifi bin Fasil, Asy-Syabani, Qabisyah bin
Dhabi'ah Al-Abbasi, Mahraz bin Syahhab Al- Munqari, Kadam bin Hayyan Al-Anzi
dan Abdurrahman bin Hassan Al-Anzi hanya karena tidak mau melaknat Ali.
Abdurrahman Al-Anzi dikirim kepada Ziyad bin Abih dan dikuburkan hidup-hidup di
Nathif dekat kuffah, ditepi sungai Efrat.
Beranikah
saudara-saudara peserta menganggap Mu'awiyyah dan seluruh pejabat, sahabat
Rasulullah SAWW yang mendukungnya, serta para ulama telah kafir karena bukan saja
memerintahkan kaum muslimin, termasuk para sahabat agar melaknat Ali, tetapi
juga membunuh mereka yang menolak untuk melaknat? Pada masa itu tidak ada yang
berani menamakan anaknya Ali. Sampai-sampai pernah seorang ayah melaporkan
kepada penguasa karena merasa terhina oleh istrinya karena memanggilnya Ali!
Semoga Allah melaknat Muawiyyah.
ReplyDelete