Syi'ah meyakini bahwa agama-agama samawi yang diturunkan kepada para nabi, terutama agama Islam, tidak hanya datang untuk memperbaiki kehidupan individu atau terbatas pada masalah-masalah maknawiyah dan akhiak saja, tapi sekaligus untuk rnemperbaiki dan menyempurnakan seluruh aspek kehidupan sosial. Bahkan banyak di antara pranata ilmu dan pengetahuan moderen yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan dewasa ini justeru di.peroleh dari para nabi, sebagaimana yang diisyaratkan al-Quran pada beberapa ayatnya. Syi'ah juga meyakini bahwa di antara tujuan utama para nabi ialah tegaknya keadilan sosial dalam masyarakat manusia. Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang jelas dan Kami turunkan bersama mereka al-kitab dan al-mizan agar mereka dapat menegakkan keadilan dalam mayarakat. (QS. 57:25) Menjauhkan Rasialisme Syi'ah meyakini bahwa para nabi, terutarna nabi terakhir, Muharnmad saw, menolak dengan keras segala bentuk rasialisme, apakah berdasarkan darah atau warna kulit. Dalam pandangan para nabi itu, semua umat manusia, dari suku, bahasa, dan ras apapun adalah sama. Al-Quran menyeru semua kelompok manusia dengan firman-Nya: Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki dan perempuan dan Kami jadikan kamu hersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungsuhnya orang yang paling mulia di sisi Aliah adalah yang paling bertaqwa. (QS. 49: 13) Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa ketika Nabi saw berada di Mina, saat menunaikan ibadah haji, la berseru kepada orang-orang yang berkumpul di sekelilingnya: Hai sekalian manusial Sesungguhnya Tuhan kamu satu dan nenek moyang kamu juga satu. Ketahuilah! Tidak ada kelebihan bangsa Arab atas Ajam atau Ajam atas Arab. Tidak ada kelebihan berkulit hitam atas berkulit merah atau berkulit merah atas berkulit hitam. Mereka semua sama, kecuali dengan taqwa. Nabi berkata: "Bukankah telah kusampaikan?" Mereka menjawab: "Ya". Nabi kemudian melanjutkan: ''Pesan ini harus disampaikan oleh orang-orang yang hadir di sini kepada mereka yang tidak hadir. (Tafsir al Qurtubi, 9 : h 162) |
Syi'ah meyakini bahwa agama-agama samawi yang diturunkan kepada para nabi, terutama agama Islam, tidak hanya datang untuk memperbaiki kehidupan individu atau terbatas pada masalah-masalah maknawiyah dan akhiak saja, tapi sekaligus untuk rnemperbaiki dan menyempurnakan seluruh aspek kehidupan sosial. Bahkan banyak di antara pranata ilmu dan pengetahuan moderen yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan dewasa ini justeru di.peroleh dari para nabi, sebagaimana yang diisyaratkan al-Quran pada beberapa ayatnya. Syi'ah juga meyakini bahwa di antara tujuan utama para nabi ialah tegaknya keadilan sosial dalam masyarakat manusia. Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang jelas dan Kami turunkan bersama mereka al-kitab dan al-mizan agar mereka dapat menegakkan keadilan dalam mayarakat. (QS. 57:25) Menjauhkan Rasialisme Syi'ah meyakini bahwa para nabi, terutarna nabi terakhir, Muharnmad saw, menolak dengan keras segala bentuk rasialisme, apakah berdasarkan darah atau warna kulit. Dalam pandangan para nabi itu, semua umat manusia, dari suku, bahasa, dan ras apapun adalah sama. Al-Quran menyeru semua kelompok manusia dengan firman-Nya: Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki dan perempuan dan Kami jadikan kamu hersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungsuhnya orang yang paling mulia di sisi Aliah adalah yang paling bertaqwa. (QS. 49: 13) Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa ketika Nabi saw berada di Mina, saat menunaikan ibadah haji, la berseru kepada orang-orang yang berkumpul di sekelilingnya: Hai sekalian manusial Sesungguhnya Tuhan kamu satu dan nenek moyang kamu juga satu. Ketahuilah! Tidak ada kelebihan bangsa Arab atas Ajam atau Ajam atas Arab. Tidak ada kelebihan berkulit hitam atas berkulit merah atau berkulit merah atas berkulit hitam. Mereka semua sama, kecuali dengan taqwa. Nabi berkata: "Bukankah telah kusampaikan?" Mereka menjawab: "Ya". Nabi kemudian melanjutkan: ''Pesan ini harus disampaikan oleh orang-orang yang hadir di sini kepada mereka yang tidak hadir. (Tafsir al Qurtubi, 9 : h 162) |
Perbaikan Keadaan Hidup Karena Di utusnya Nabi
« Prev Post
Next Post »
Berikan Komentar Anda