1.Adakalanya guncanganjiwa dan rasa gelisah timbul akibat keadaan yang dialami di masa lalu. Pada umumnya, hal itu berkaitan dengan berbagai kekeliruan yang dilakukan pada masa silam.
Akan tetapi, dengan mengingat serta menyebut nama AllahYang Mahapengasih lagi Mahapemurah, keadaan jiwa semacam itu niscaya akan berubah. Dari serba gelisah menjadi penuh dengan ketenangan. Sebabnya. Dia maha mengampuni berbagai kekeliruan dan perbuatan dosa, dan Dia juga Mahapenerima tobat.
2. Adakalanya guncangan jiwa serta kegelisahan bersumber dan rasa terasing (kesendirian). Dalam hal ini, keimanan kepada Allah Yang Maha Ada dan Maha Menyaksikan, akan mengubah semua itu menjadi penuh ketenangan den ketenteraman. la menyenangkan dan disenangi; la mendengar suaraku; la menyaksikan segenap perbuatanku; la mengasihi dan menyayangi diriku.
3. Adakalanya guncangan jiwa terjadi akibat adanya anggapan bahwa kehidupan dirinya tidak memiliki arti apa-apa serta nihil dari tujuan. Akan tetapi, dengan keimanan kepada Allah yang Mahabijaksana, yang telah menciptakan segala sesuatu di jagat alam ini berdasarkan pada kebijakan dan masing-masingnya memiliki tujuan, kadar, dan masa yang telah diperhitungkan secara cermat dan rinci, berbagai bentuk guncangan jiwa semacam itu niscaya akan lenyap.
4. Adakalanya rasa gelisah dan guncangan jiwa tersebut muncul dikarenakan seseorang tidak berhasil menyenangkan semua orang. la merasa sedih, "Mengapa si fulan atau golongan fulan merasa kecewa kepadaku?" Akan tetapi, sesuai dengan prinsip keimanan bahwa kita hanya diharuskan untuk membuat Allah rela dan senang, di mana keagungan serta kehinaan hanya berada dalam genggaman-Nya, seluruh kegelisahan dan guncangan tersebut akan pudar.
Berkenaan dengan itu, al-Quran mengatakan, “... Ingatlahm hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (ar-Ra’d: 28) (ketahuilah, dengan mengingatdan menyebut nama Allah, hati akan menjadi tenteram). Semua itu merupakan suatu kenyataan yang tak bisa dipungkiri.
1.Adakalanya guncanganjiwa dan rasa gelisah timbul akibat keadaan yang dialami di masa lalu. Pada umumnya, hal itu berkaitan dengan berbagai kekeliruan yang dilakukan pada masa silam.
Akan tetapi, dengan mengingat serta menyebut nama AllahYang Mahapengasih lagi Mahapemurah, keadaan jiwa semacam itu niscaya akan berubah. Dari serba gelisah menjadi penuh dengan ketenangan. Sebabnya. Dia maha mengampuni berbagai kekeliruan dan perbuatan dosa, dan Dia juga Mahapenerima tobat.
2. Adakalanya guncangan jiwa serta kegelisahan bersumber dan rasa terasing (kesendirian). Dalam hal ini, keimanan kepada Allah Yang Maha Ada dan Maha Menyaksikan, akan mengubah semua itu menjadi penuh ketenangan den ketenteraman. la menyenangkan dan disenangi; la mendengar suaraku; la menyaksikan segenap perbuatanku; la mengasihi dan menyayangi diriku.
3. Adakalanya guncangan jiwa terjadi akibat adanya anggapan bahwa kehidupan dirinya tidak memiliki arti apa-apa serta nihil dari tujuan. Akan tetapi, dengan keimanan kepada Allah yang Mahabijaksana, yang telah menciptakan segala sesuatu di jagat alam ini berdasarkan pada kebijakan dan masing-masingnya memiliki tujuan, kadar, dan masa yang telah diperhitungkan secara cermat dan rinci, berbagai bentuk guncangan jiwa semacam itu niscaya akan lenyap.
4. Adakalanya rasa gelisah dan guncangan jiwa tersebut muncul dikarenakan seseorang tidak berhasil menyenangkan semua orang. la merasa sedih, "Mengapa si fulan atau golongan fulan merasa kecewa kepadaku?" Akan tetapi, sesuai dengan prinsip keimanan bahwa kita hanya diharuskan untuk membuat Allah rela dan senang, di mana keagungan serta kehinaan hanya berada dalam genggaman-Nya, seluruh kegelisahan dan guncangan tersebut akan pudar.
Berkenaan dengan itu, al-Quran mengatakan, “... Ingatlahm hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (ar-Ra’d: 28) (ketahuilah, dengan mengingatdan menyebut nama Allah, hati akan menjadi tenteram). Semua itu merupakan suatu kenyataan yang tak bisa dipungkiri. Agil asshofie 07:01:00 Admin Tangerang Indonesia
Akan tetapi, dengan mengingat serta menyebut nama AllahYang Mahapengasih lagi Mahapemurah, keadaan jiwa semacam itu niscaya akan berubah. Dari serba gelisah menjadi penuh dengan ketenangan. Sebabnya. Dia maha mengampuni berbagai kekeliruan dan perbuatan dosa, dan Dia juga Mahapenerima tobat.
2. Adakalanya guncangan jiwa serta kegelisahan bersumber dan rasa terasing (kesendirian). Dalam hal ini, keimanan kepada Allah Yang Maha Ada dan Maha Menyaksikan, akan mengubah semua itu menjadi penuh ketenangan den ketenteraman. la menyenangkan dan disenangi; la mendengar suaraku; la menyaksikan segenap perbuatanku; la mengasihi dan menyayangi diriku.
3. Adakalanya guncangan jiwa terjadi akibat adanya anggapan bahwa kehidupan dirinya tidak memiliki arti apa-apa serta nihil dari tujuan. Akan tetapi, dengan keimanan kepada Allah yang Mahabijaksana, yang telah menciptakan segala sesuatu di jagat alam ini berdasarkan pada kebijakan dan masing-masingnya memiliki tujuan, kadar, dan masa yang telah diperhitungkan secara cermat dan rinci, berbagai bentuk guncangan jiwa semacam itu niscaya akan lenyap.
4. Adakalanya rasa gelisah dan guncangan jiwa tersebut muncul dikarenakan seseorang tidak berhasil menyenangkan semua orang. la merasa sedih, "Mengapa si fulan atau golongan fulan merasa kecewa kepadaku?" Akan tetapi, sesuai dengan prinsip keimanan bahwa kita hanya diharuskan untuk membuat Allah rela dan senang, di mana keagungan serta kehinaan hanya berada dalam genggaman-Nya, seluruh kegelisahan dan guncangan tersebut akan pudar.
Berkenaan dengan itu, al-Quran mengatakan, “... Ingatlahm hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (ar-Ra’d: 28) (ketahuilah, dengan mengingatdan menyebut nama Allah, hati akan menjadi tenteram). Semua itu merupakan suatu kenyataan yang tak bisa dipungkiri. Agil asshofie 07:01:00 Admin Tangerang Indonesia
Home »
Pegetahuan Umum
» Faktor-faktor Penyebab Guncangan Jiwa
Faktor-faktor Penyebab Guncangan Jiwa
Posted by Agil Asshofie
on 07:01:00
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Berikan Komentar Anda