Makalah Saya Dalam Tugas Mingguan Isu-Isu Politik Kontemporer
Pendahuluan
Bagi kaum fundamentalis, khususnya Islam satu-satunya jalan hidup dan harus ditegakkan adalah jalan yang lurus yang diridoi Allah. Satu-satunya tujuan hidup manusia dimuka bumi adalah merealisasikan perwujudan Tuhan dengan melaksanakan hukum Tuhan secara patuh dan taat. Kehidupan yang tunduk dan patuh pada hukum Tuhan dianggap lebih baik dari pada yang lainnya. Para pengikut yang lain selain dari mengikutu Islam dianggap kafir, munafik atau pun fasik.
Bagi kaum Fundamentalis mereka membagi dua jenis manusia yaitu, manusia yang mendapat petunjuk dari Allah atau biasa disebut dengan kaum yang terbimbing, dan ada pula manusia yang tidak mendapat petunjuk dari Allah atau mereka disebut kaum yang menyesatkan. Kita akan memahami apa kaum terbimbing di pandangan kaum fundamentalis Islam yaitu adalah yang mematuhi hukum-hukum Tuhan sedangkan kaum tersesat adalah yang menolak, berupa melemahkan maupun mendebat hukum Tuhan. Kaum fundamentalis merasa lebih terbimbing karena Tuhan berada dipihaknya. Ada kesan-kesan yang terbangun adalah Kaum fundamentalis dapat menciptakan tata sosial yang mencerminkan kebenaran ilahi.1slam dipandang tidak hanya sebagai agama unggulan atau suatu keyakinan dan tata ibadah tapi juga sebagai pandangan hidup dan tata budaya yang mampu dan layak menata seluruh umat manusia.
Pembahasan
Faktor-Faktor Latar Belakang Munculnya Fundamentalisme
Tentu latar belakang kemunculan Fundamentalisme pasti ada sebabnya yaitu, dasar teologis yang sangat radikal yang tertutup dari pengaruh luar, tidak mengenal kompromi, keras dan tidak toleran. Yang paling penting untuk dicermati adalah bahwa fenomena ini tidak mungkin muncul dalam kondisi sosial yang vakum. Sikap Barat yang tidak adil dalam berhubungan dengan dunia Islam merupakan salah satu indikasi yang kuat pemicu munculnya fundamentalisme ini.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa sikap barat dan Israel terhadap Palistina telah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa dan negara Palistina. Selain itu bagaimana barat menghabisi umat Islam di Iraq dan memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di Timur tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh Amerika beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir atau terciptanya bom bunuh diri,meneror dan menyerang kepentingan pendukung Israel dan Amerika beserta kroninya merupakan pilihan bagi mereka
Hasan Hanafi dalam hal ini juga punya pandangan bahwa fundamentalisme dan radikalisme agama muncul karena beberapa sebab, paling tidak ada dua sebab kemunculan aksi kekerasan dalam fundamentalisme Islam. Pertama, karena tekanan rezim politik yang berkuasa. Kelompok Islam tertentu tidak mendapat hak kebebasan berpendapat. Kedua, kegagalan-kegagalan ideologi sekuler rezim yang berkuasa, sehingga kehadiran fundamentalisme atau radikalisme agama dianggap sebagai alternatif ideologis satu-satunya pilihan yang nyata bagi umat Islam.
Perlu digaris bawahi, fundamentalisme merupakan spirit gerakan dalam radikalisme agama. Karena gerakan radikalisme itu muncul sebagai respon atas modernitas maka sebaiknya dilihat hubungan antara tradisi dan modernitas secara obyektif. Dalam tubuh modernitas juga mengandung banyak ekses negatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh modernitas juga memberikan implikasi kerusakan bagi eksistensi kemanusiaan.
Bagi Fundamentalis modernitas perlu diantisipasi. Antisipasi yang dilakukan menyebabkan penolakan atas dasar agama. Hal ini bagi pendukung modernisasi tentunya juga tidak bisa seratus% dibenarkan karena modernitas adalah sebuah fase sejarah yang mengelilingi kehidupan manusia, di mana terdapat sisi positif dan juga negatif Yang perlu dipilih dan dipilah. Dari ketegangan polarisasi kedua kubu ini akan muncul sikap-sikap kekerasan. Dan kekerasan yang sering banyak muncul adalah dari kelompok fundamentalisme agama. Karena mereka sering disisihkan, dipinggirkan, dan ditindas oleh kekuatan sekuler yang memerintah atau yang berkuasa, maka tiada cara yang ampuh untuk melawan kecuali dengan aksi kekerasan.
Fundamentalisme Islam
Pemakalah akan Sedikit menjelaskan tentang fundamentaisme Islam , yaitu dimana dalam sebuah Faham ini memiliki pandangan yang konservatif atau memposisikan ajarannya sebagai faham yang memiliki suatu doktrin dan ikatan-ikatan tradisi lama atau kuno yang belum mau bersentuhan atau tercampur dengan wacana keilmuan yang selain dari agamanya, contohnya seperti kebanyakan pemikir tokoh islam. Dalam pandangan konservatif ini elemen-elemen dasar sosial selain bersumber dari agamanya dianggap bagian yang senantiasa berlawanan bahkan dapat mengancam. Salah satu tanda dalam pandanagn konservatif ini adalah bahwa agama harus tetap disandingkan dengan negara, baik dalam bentuk undang-undang, serta pemimpin suatu negara harus merupakan orang yang mengetahui agama secara keseluruhan.
Karakteristik dari penganut fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga, dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung. Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini, akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan kepada Tuhan.
Fundamentalisme dan Pemerintah
Dari berbagai masalah yang ada tidak jarang para fundamentalis agama mendapat perlawanan dari lapisan masyarakat, mulai dari elite sampai dengan kaum intelektual seperti mahasiswa. Memang seperti yang kita ketahui Setidaknya ada beberapa alasan mengapa negara cenderung menekan terhadap gerakan fundamentalisme yaitu:
Pertama, dari segi internal, karena kepentingan negara yang berbau-bau sekuler dan liberal akan merasa terganggu oleh munculnya fundamentalisme yang menolak mentah-mentah kepentingan negara. Gerakan fundamentalisme menganggap negara harus mengaspirasikan sebesar mungkin kepentingan umat Islam dengan penafsiran Islam versi mereka. Kedua, secara eksternal, yaitu karena negara kompromi dengan kekuatan-kekuatan kapitalisme dan liberalisme global yang mengharap negara-negara dapat meredam aksi-aksi gerakan fundamentalisme yang dianggap merugi kan dan membahayakan bagi kepentingan kekuatan kapitalisme-liberalisme. Sangat logis jika negara bertindak represif terhadap gerakan fundamentalisme karena bagaimanapun negara ini berdiri atas kepentingan orang banyak.
Oleh karena itu kepentingan sebagian yang menghalangi kepen ti ngan warga negara secara menyeluruh apalagi dengan cara-cara yang radikal dan ekstrem maka harus berhadapan dengan negara itu sendiri.
Kesimpulan
Salah satu penyebab munculnya fundamentalisme Islam karena sikap barat seperti Amerika dan Israel yang selalu menjajah kaum muslimin khususnya di Timur Tengah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa-bangsa sesama muslim. Perlu kita ketahui bahwa salah satunya adalah barat menghabisi umat Islam di Iraq dan memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di Timur tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh Amerika beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir atau terciptanya bom bunuh diri, meneror dan menyerang kepentingan pendukung Israel dan Amerika beserta kroninya.
Adapun karakteristik fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga, dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung. Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini, akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan kepada Tuhan.
Adapun penyebab negara melawan kaum fundamental karena negara ini berdiri atas kepentingan orang banyak. Oleh karena itu kepentingan sebagian yang menghalangi kepentingan warga negara secara menyeluruh apalagi dengan cara-cara yang radikal dan ekstrem maka harus berhadapan dengan negara itu sendiri.
|
Makalah Saya Dalam Tugas Mingguan Isu-Isu Politik Kontemporer
Pendahuluan
Bagi kaum fundamentalis, khususnya Islam satu-satunya jalan hidup dan harus ditegakkan adalah jalan yang lurus yang diridoi Allah. Satu-satunya tujuan hidup manusia dimuka bumi adalah merealisasikan perwujudan Tuhan dengan melaksanakan hukum Tuhan secara patuh dan taat. Kehidupan yang tunduk dan patuh pada hukum Tuhan dianggap lebih baik dari pada yang lainnya. Para pengikut yang lain selain dari mengikutu Islam dianggap kafir, munafik atau pun fasik.
Bagi kaum Fundamentalis mereka membagi dua jenis manusia yaitu, manusia yang mendapat petunjuk dari Allah atau biasa disebut dengan kaum yang terbimbing, dan ada pula manusia yang tidak mendapat petunjuk dari Allah atau mereka disebut kaum yang menyesatkan. Kita akan memahami apa kaum terbimbing di pandangan kaum fundamentalis Islam yaitu adalah yang mematuhi hukum-hukum Tuhan sedangkan kaum tersesat adalah yang menolak, berupa melemahkan maupun mendebat hukum Tuhan. Kaum fundamentalis merasa lebih terbimbing karena Tuhan berada dipihaknya. Ada kesan-kesan yang terbangun adalah Kaum fundamentalis dapat menciptakan tata sosial yang mencerminkan kebenaran ilahi.1slam dipandang tidak hanya sebagai agama unggulan atau suatu keyakinan dan tata ibadah tapi juga sebagai pandangan hidup dan tata budaya yang mampu dan layak menata seluruh umat manusia.
Pembahasan
Faktor-Faktor Latar Belakang Munculnya Fundamentalisme
Tentu latar belakang kemunculan Fundamentalisme pasti ada sebabnya yaitu, dasar teologis yang sangat radikal yang tertutup dari pengaruh luar, tidak mengenal kompromi, keras dan tidak toleran. Yang paling penting untuk dicermati adalah bahwa fenomena ini tidak mungkin muncul dalam kondisi sosial yang vakum. Sikap Barat yang tidak adil dalam berhubungan dengan dunia Islam merupakan salah satu indikasi yang kuat pemicu munculnya fundamentalisme ini.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa sikap barat dan Israel terhadap Palistina telah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa dan negara Palistina. Selain itu bagaimana barat menghabisi umat Islam di Iraq dan memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di Timur tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh Amerika beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir atau terciptanya bom bunuh diri,meneror dan menyerang kepentingan pendukung Israel dan Amerika beserta kroninya merupakan pilihan bagi mereka
Hasan Hanafi dalam hal ini juga punya pandangan bahwa fundamentalisme dan radikalisme agama muncul karena beberapa sebab, paling tidak ada dua sebab kemunculan aksi kekerasan dalam fundamentalisme Islam. Pertama, karena tekanan rezim politik yang berkuasa. Kelompok Islam tertentu tidak mendapat hak kebebasan berpendapat. Kedua, kegagalan-kegagalan ideologi sekuler rezim yang berkuasa, sehingga kehadiran fundamentalisme atau radikalisme agama dianggap sebagai alternatif ideologis satu-satunya pilihan yang nyata bagi umat Islam.
Perlu digaris bawahi, fundamentalisme merupakan spirit gerakan dalam radikalisme agama. Karena gerakan radikalisme itu muncul sebagai respon atas modernitas maka sebaiknya dilihat hubungan antara tradisi dan modernitas secara obyektif. Dalam tubuh modernitas juga mengandung banyak ekses negatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh modernitas juga memberikan implikasi kerusakan bagi eksistensi kemanusiaan.
Bagi Fundamentalis modernitas perlu diantisipasi. Antisipasi yang dilakukan menyebabkan penolakan atas dasar agama. Hal ini bagi pendukung modernisasi tentunya juga tidak bisa seratus% dibenarkan karena modernitas adalah sebuah fase sejarah yang mengelilingi kehidupan manusia, di mana terdapat sisi positif dan juga negatif Yang perlu dipilih dan dipilah. Dari ketegangan polarisasi kedua kubu ini akan muncul sikap-sikap kekerasan. Dan kekerasan yang sering banyak muncul adalah dari kelompok fundamentalisme agama. Karena mereka sering disisihkan, dipinggirkan, dan ditindas oleh kekuatan sekuler yang memerintah atau yang berkuasa, maka tiada cara yang ampuh untuk melawan kecuali dengan aksi kekerasan.
Fundamentalisme Islam
Pemakalah akan Sedikit menjelaskan tentang fundamentaisme Islam , yaitu dimana dalam sebuah Faham ini memiliki pandangan yang konservatif atau memposisikan ajarannya sebagai faham yang memiliki suatu doktrin dan ikatan-ikatan tradisi lama atau kuno yang belum mau bersentuhan atau tercampur dengan wacana keilmuan yang selain dari agamanya, contohnya seperti kebanyakan pemikir tokoh islam. Dalam pandangan konservatif ini elemen-elemen dasar sosial selain bersumber dari agamanya dianggap bagian yang senantiasa berlawanan bahkan dapat mengancam. Salah satu tanda dalam pandanagn konservatif ini adalah bahwa agama harus tetap disandingkan dengan negara, baik dalam bentuk undang-undang, serta pemimpin suatu negara harus merupakan orang yang mengetahui agama secara keseluruhan.
Karakteristik dari penganut fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga, dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung. Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini, akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan kepada Tuhan.
Fundamentalisme dan Pemerintah
Dari berbagai masalah yang ada tidak jarang para fundamentalis agama mendapat perlawanan dari lapisan masyarakat, mulai dari elite sampai dengan kaum intelektual seperti mahasiswa. Memang seperti yang kita ketahui Setidaknya ada beberapa alasan mengapa negara cenderung menekan terhadap gerakan fundamentalisme yaitu:
Pertama, dari segi internal, karena kepentingan negara yang berbau-bau sekuler dan liberal akan merasa terganggu oleh munculnya fundamentalisme yang menolak mentah-mentah kepentingan negara. Gerakan fundamentalisme menganggap negara harus mengaspirasikan sebesar mungkin kepentingan umat Islam dengan penafsiran Islam versi mereka. Kedua, secara eksternal, yaitu karena negara kompromi dengan kekuatan-kekuatan kapitalisme dan liberalisme global yang mengharap negara-negara dapat meredam aksi-aksi gerakan fundamentalisme yang dianggap merugi kan dan membahayakan bagi kepentingan kekuatan kapitalisme-liberalisme. Sangat logis jika negara bertindak represif terhadap gerakan fundamentalisme karena bagaimanapun negara ini berdiri atas kepentingan orang banyak.
Oleh karena itu kepentingan sebagian yang menghalangi kepen ti ngan warga negara secara menyeluruh apalagi dengan cara-cara yang radikal dan ekstrem maka harus berhadapan dengan negara itu sendiri.
Kesimpulan
Salah satu penyebab munculnya fundamentalisme Islam karena sikap barat seperti Amerika dan Israel yang selalu menjajah kaum muslimin khususnya di Timur Tengah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa-bangsa sesama muslim. Perlu kita ketahui bahwa salah satunya adalah barat menghabisi umat Islam di Iraq dan memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di Timur tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh Amerika beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir atau terciptanya bom bunuh diri, meneror dan menyerang kepentingan pendukung Israel dan Amerika beserta kroninya.
Adapun karakteristik fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga, dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung. Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini, akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan kepada Tuhan.
Adapun penyebab negara melawan kaum fundamental karena negara ini berdiri atas kepentingan orang banyak. Oleh karena itu kepentingan sebagian yang menghalangi kepentingan warga negara secara menyeluruh apalagi dengan cara-cara yang radikal dan ekstrem maka harus berhadapan dengan negara itu sendiri.
|
Fundamentalisme Agama
Posted by Agil Asshofie
on 00:27:00
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Berikan Komentar Anda