Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.
Home » » Kesetaraan terhadap Hukum Dan Sosial Dalam Demokrasi

Kesetaraan terhadap Hukum Dan Sosial Dalam Demokrasi

Sikap kebersamaan yang dianggap wajar bagi kehidupan masyarakat Indonesia menghendaki struktur masyarakat yang lebih horizontal daripada vertikal. Padahal struktur sosial tradisional Indonesia yang masih tetap berlaku, walaupun sudah banyak berkurang, ialah struktur vertikal, tersusun berlapis-lapis dari atas ke bawah. Struktur ini pada dasarnya berlawanan dengan paham demokrasi.

Demokrari yang mengatakan one man one vote dan semua orang sama di hadapan hukum menghendaki berdiri sama tinggi. duduk sama rendah. Struktur horizontal ini sangat merangsang pertumbuhan pendewasaan manusia ke arah pembentukan manusia yang sadar akan martabat dan harga dirinya. Masyanakat demikian akan sangat mendorong industrialisasi dan sesuai dengan tuntutan kehidupan di abad ke-21. Apalagi jika ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya kemampuan tiap individu dalam ilmu, keahlian, dan keterampilan. Hal-hal ini sangat diperlukan dalam era industrialisasi.

Di samping perubahan sikap mental dan pandangan hidup yang bebas, proses industrialisasi akan berlangsung lebih lancar dan lebih cepat. Dengan demikian, makin cepatlah tercapainya kesejahteraan rakyat. Kemajuan-kemajuan cepat di bidang ekonomi (meningkatkan pendapatan orang per orang), di samping bidang politik, akan meningkatkan mobilitas sosial secara vertikal. Kemajuan-kemajuan di bidang ekonomi dan politik akan meningkatkan kesadaran harga diri. Dibarengi meluasnya penyebaran informasi di segala bidang, makin hilanglah perasaan kurang percaya diri dan makin kuat kesadaran akan kebersamaan.

Pendidikan yang baik dan bermutu tinggi adalah faktor kunci di segala bidang dan aspek pembangunan. Sebaliknya, sukses pembangunan menciptakan masyarakat yang berpendidikan tinggi. Inilah sesungguhnya fenomena yang paling menonjol dan meyakinkan adanya revolusi di Asia. Contoh ekstrem adalah Korea Selatan. Empat puluh tahun yang lalu, 80% penduduknya hidup di pedesaan/pertanian. Empat puluh tahun kemudian, 90% merupakan penduduk urban dan 10% penduduk pedesaan. Sembilan puluh persen penduduk kota ini bermata pencaharian di bidang industri dan sektor modern lainnya dengan produktivitas tinggi.

Semua orang urban berpendidikan tinggi. Inilah revolusi sejati dalam waktu singkat, 40 tahun. Penduduk terbelakang menjadi penduduk modern, sadar akan kepribadiannya. Demikian juga yang sedang teriadi di Indonesia, walaupun tingkatnya di bawah Korea Selatan. Dengan tersingkir-nya Orde Baru sebagai penghalang dan penghambat kemajuan karena korupsi dan represi, tak lama lagi Indonesia akan melebihi Korea berkat pembangunan yang lebih terarah dan berencana serta berpedoman pada ideologi kerakyatan yang modern dan progresif.

Previous
« Prev Post

Berikan Komentar Anda

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.