Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.
Home » , » Nasehat Ali bin Abu Thalib as Kepada Anak-anak Beliau

Nasehat Ali bin Abu Thalib as Kepada Anak-anak Beliau

Nasehat Ali bin Abu Thalib as Kepada Anak-anak Beliau

ALLAHUMMA SHALLI ALAA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD

Janganlah membicarakan apa yang engkau tidak ketahui. Jangan berspekulasi dan memberi pendapat atas apa yang engkau tidak berada dalam kedudukan untuk memberi pendapat tentangnya. Berhentilah jika khawatir akan tersesat. Adalah lebih baik berhenti disaat kebingungan daripada maju merambah bahaya-bahaya yang tak tentu dan resiko-resiko yang tak terduga.

Jangan sekali-kali membiarkan ketidakpastian dan keraguan meracuni pikiran mu. Jangan biarkan rasa ingin menang atau rasa suka dan tidak suka mempengaruhi pandangan dan pendapatmu. Inagtlah untuk senantiasa mengawali usahamu dengan memohon petunjuk dari tuhanmu dan membimbing kejalan yang benar. Jangan biarkan perasaan ragu dan bimbang menguasai pikiranmu, karena itu akan menjerumuskanmu kedalam sikap tidak peduli terhadap Tuhan atau syubhat atau kedalam dosa dan kesesatan. Ketika engkau akan menyelesaikan suatu masalah sedang engkau yakin bahwa hatimu bersih dan khusyuk, pikiranmu telah terpusat dan semangatmu telah penuh, perhatikanlah apa apa yang telah kuterangkan padamu: tetapi jika piiranmu belum jernih dan terbebas dari keraguan sebagaimana engkau harapkan , maka engkau akan membabi buta dan jatuh kedalam kegelapan. Dalam keadaan seperti itu yang terbaik adalah berhenti, karena dalam keterbatasan-ketervatasan seperti itu seseorang takkan pernah mencapai kebenaran.

Sesungguhnya Allah tidak menyuruhmu melakukan sesuatu kecuali yang baik dan membawa kebaikan, dan tidak melarangmu kecuali dari dari yng buruk dan menimbulkan keburukan

Sesungguhnya perumpamaan orang-orang yang memahami hakekat dunia ini adalah bagaikan orang yang melakukan perjalanan dari tempat yang subur menghijau, penuh karunia dan nikmat. Mereka menjalaninya dengan penuh gairah harapan akan masa depan yang penuh karunia dan kedamaian. Mereka dengan rela menerima segala penderitaan, kesukaran dan resiko perjalanan. Tabah menghadapi perpisahan dengan kawan, kurangnya makan dan kenyamanan selama perjalanan demi tercapainya tujuan perjalanan. Mereka tidak menolak untuk menanggung segala ketidaknyamanan dan tidak segan menanggung setiap pengeluaran dalam perjalanan. Setiap langkah yang diambil dalam menjalani tujuannya, betapapun melelahkan, merupakan saat-saat yang membahagiakan dalam kehidupannya. Tiada yang lebih dicintainya daripada mendekatkan diri dan sampai ke tujuan.

sebaliknya perumpamaan orang yang tertipu oleh dunia ini bagaikan orang yang merasa tinggal di tempat yang subur dan menyenangkan, dan harus berjalan menuju tempat yang kering tandus. Adakah sesuatu yang lebih menjemukan dari perjalanan yang seperti itu? Betapa akan bencinya mereka untuk meninggalkan tempat mereka berada pindah ketempat mereka sangat benci, tempat yang dahsyat, mengerikan dan menakutkan.

Janganlah menganiaya dan menzalimi siapaun karena kaupun tidak suka dianiaya dan dizalimi. Bersikap baik dan simpatilah kepada yang lain sebagaimana engkau ingin orang lain berlaku baik dan simpati kepadamu. Anggaplah buruk bagi dirimu apa yang kau pandang buruk sekiranya terbit dari orang lain.

Jika engkau merasa puas dan senang dalam menerima perbuatan tertentu dari orang lain, maka engkaupun dapat berlaku seperti itu kepada yang lain. Jangan membicarakan sesamamu dengan cara yang kau sendiri tidak suka apabila oranglain membicarakanmu seperti itu. Janaganlah berbicara tentang hal-hal yang kurang atau yang tidak kau ketahui, dan jika engkau berbicara tentang sesuatu atau seseorang yang betul-betul kau ketahui dengan baik, maka hindarilah skandal dan fitnah sebagaimana engkau sendiri tidak suka difitnah dan diumpat seperti itu.

Ingatlah anakku, bahwa didepanmu itu perjalanan yang panjang dan jauh. Perjalanan yang tidak hanya sangat panjang, melelahkan, berat dan sukar, bahkan rutenya pun sebagian besar melalui daerah yang curam, tandus dan gersang. Engkau akan sangat membutuhkan istirahat, penyegaran dan pertolongan. Waspadalah dan perbaikilah perbekalanmu agar engkau dapat melanjutkan perjalananmu ke tujuanmu, yaitu hari pengadilan. Tetapi ingatlah anakku, jangan bebani dirimu secara berlebih-lebihan. Kerena jika bebanmu lebih dari yang dapat kau pikul dengan nyaman, maka perjalananmu itu akan sangat menyakitkan dan melelahkan. Jika kau mendapati di sekelilingmu orang-orang yang miskin, papa dan berhajat yang sanggup membawakanmu bekalmu untuk diserahkan kelak dihari kiamat dimana engkau akan sangat berhajat kepadanya, maka gunakaanlah kesempatan itu dan serahkan bebanmu kepadanya. Jadi bebaskanlah dirimu dari pertanggungan yang berat dimana kau akan ditanyai tentang penggunaan karunia yang telah dilimpahkan atasmu (kesehatan, harta, kekuasaan dan kedudukan). Sehingga engkau dapat mencapai tujuan perjalanan mu dalam keadaan ringan dan segar, dan engkau telah memiliki bekal yang cukup bagimu disana. Bagikanlah bebanmu kepada sebanyak mungkin orang yang dapat membawanya ( tolonglah sebanyak mungkin orang yang terjangkau olehmu) sehingga engkau tidak akan kehilangan mereka ketika engkau sangat membutuhkan mereka. Manfaatkanlah harta dan kekuasaanmu sedemikian rupa sehingga engkau akan memperolehnya kembali ketika engkau dalam keadaan miskain dan berdaya (pada hari pengadilan).

Berdoalah untuk hal-hal yang sungguh-sungguh berguna dan bermanfaat bagimu, yang kekal manfaatnya dan tidak berakhir dengan bencana. Inagatlah anakku sayang, harta dan kekuasaan, jika kau berdoa untuknya, adalah termasuk hal-hal yang tidaklah senantiasa bersamamu dan mungkin saja akan membawa bahaya bagimu di akhirat maupun di dunia.

Anakku sayang, janganlah terpesona dan tertipu oleh orang-orang yang tergila-gila oleh dunia dalam kehidupan yang penuh tipuan ini dengan segala kenikmatannya. Janganlah terpengaruh oleh mereka yang dengan kelap memperebutkan dunia ini untuk memiliki dan memiliki. Allah dengan penuh kasih telah menjelaskan kepadamu segala sesuatu mengenai dunia ini, bahkan dunia ini pun telah menjelaskan sifat-sifat aslinya kepadamu. Dunia telah mengungkapkan kefanaannya kepadamu; dunia dengan jelas telah menunjukkan kepadamu kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan dan keburukan-keburukan.

Ingatlah sesungguhnya pencinta dunia ini bagaikan anjing-anjing yang menggonggong, dan binatang-binatang buas yang ganas dan lapar yang saling memusuhi satu sama lain. Diantara mereka ada yang senantiasa menyalak kepada yang lainnya. Yang kuat membantai yang lemah. Yang besar memaksa yang kecil. Sebagian mereka bagaikan binatang ternak yang terikat, sedang yang lainnya bagaikan binatang yang terlepas, kehilangan kendali (akal) dan berlari ke arah yang tak ketahuan rimbanya. Bagaikan kawanan yang tertimpa bencana, yang kebingungan di lembah yang tak datar. Tiada pengendala yang menahan dan mengembalakan mereka ke padang rumput. Dunia telah membawa mereka kejalan kegelapan dan memalingkan mereka dari cahaya petunjuk. Maka tersesatlah mereka dalam kebingungannya dan tenggelam dalam kenikmatan dan kesenangannya. Mereka mengambil dunia sebagai Tuhan mereka. Dunia bermain dengan mereka dan mereka pun bermain dengannya. Mereka lupa dan lalai dengan apa yang akan terjadi setelah dunia ini.

Ingatlah bahwa pemberian yang kecil tetapi langsung dari Allah lebih baik daripada pemberian yang besar namun dari makhluknya, walaupun pada hakikatnya semua berasal dari Allah. Apa yang dapat diberikan manusia hanyalah sebagian dari apa yang telah dianugrahkan Allah kepadanya.

Menjaga apa yang telah ada di tanganmu lebih baik daripada mengharap apa yang ada di tangan orang lain.

Bergaullah dengan orang baik; engkau akan menjadi seorang diantara mereka. Jauhilah orang jahat, engkau akan selamat dari mereka (atau dari sifat-sifat mereka)

Jika kebaikan dan sikap lunak itu membawa hasil yang buruk (karena danggap kelemahan) maka kekerasan dan ketegasan itulah kebaikan yang sesungguhnya.

Adakalanya obat itu menjadi penyakit dan penyakit menjadi obat.

Adakalanya engkau mendapat nesehat dan peringatan dari orang yang tidak pantas menasehatimu, dan adakalanya engkau menemui penasehat yang tidak tulus ( adakalanya yang memberi nasehat itu bukan penasehat, dan adakalanya yang dimintai nesehat menipu).

Yang disebut bijaksana adalah yang mengingati pengalaman (dan mengambil manfaatnya). Sebaik-baik pengalaman adalah yang senantiasa menjadi pringatan bagimu.

Pergunakanlah kesempatan sebelum menjadi rintangan.

Tidak semua yang menuntut pasti akan dapat. Tidak semua yang pergi akan kembali.

Hati-hatilah jangan sampai tertipu dan dikendalikan oleh perasaan.

Tiada sesuatu pun yang sungguh-sungguh bermanfaat dan berguna bagimu di dunia kecuali yang bermanfaat dan berguna bagi akhirat mu.

Jika kau menyesali sesuatu yang terlepas dari tanganmu, maka sesali pula apa yang tidak sampai kepadamu.(sesalilah hal-hal yang sungguh patut kau sesali, yaitu hal-hal yang berguna bagimu dunia-akhirat).

Ambillah petunjuk dari hal-hal yang sudah terjadi untuk mengetahui apa yang akan terjadi (karena setiap kejadian memiliki persamaan).

Janaganlah berlaku seperti orang yang nasehat tidak mampu merubahnya; sehingga di perlakukan hukuman untuk mengoreksinya. Sungguh orang yang berakal itu belajar dan berbudaya melalui nasehat, sedangkan binatanglah yang diajar melalui hukuman dan kekerasan.

Seorang sahabat itu bagaikan keluarga. Sahabat sejati adalah yang brbicara baik dibelakangmu (dalam ketidak hadiran mu)

Adakalanya (keluarga) yang dekat (berprilaku) lebih jauh dari yang jauh dan adakalanya yang asing lebih dekat dari (keluarga) yang dekat (kerabat).

Memutuskan hubungan dengan orang bodoh dan jahil sama dengan menjalin hubungan dengan orang yang berakal.

“ALLAHUMMA SHALLI ALAA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD”

Previous
« Prev Post

1 Komentar

  1. Allahumma shollia ala muhammad Wa aali muhammad, sukses trus ya.......

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.