Rasulullah SAWW bersabda: "Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia seorang syahid." Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia diampuni (dosanya). Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, mati dalam keadaan bertobat. Sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia mati sebagai seorang mukmin dengan keimanan yang sempurna. Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, malaikat maut menyampaikan kepadanya berita gembira tentang surga, dan demikian juga dua malaikat yang akan bertanya kepadanya (Munkar dan Nakir). Dan sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, akan diarak ke surga laksana mempelai perempuan yang dibawa ke rumah suaminya. Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, baginya akan ada dua pintu surga dalam kuburnya menuju surga. Sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, Allah akan menjadikan kuburnya sebagai tempat suci yang dikunjungi para malaikat pemurah. Dan sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia mati di atas Sunnah. Jangan ragu, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, akan sampai di hari pengadilan sementara di dahinya tertera ia berputus asa dari rahmat Allah. Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, ia matinya dalam keadaan kafir. Barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, tidak akan pernah menciup wanginya surga.[1] [1] Sabda Nabi Saww diatas diambil dari sumber Ahlussunnah Referensi Sunni: Tafsir al-Kabir oleh Fakhruddin Razi, bagian 27, ha1.165-166; Tafsir ats-Tsa'labi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir ath- Thabari, Ibnu Jarir Thabari, di bawah ayat asy-Syisra ayat 23; Tafsir al- Qurthnbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kasysyaf, Zamakhsyari sebagai komentar atas Surah asy Syura ayat 23; Tafsir al-Baidhawi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kalbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; al-Madarik, berkenaan dengan Surah asy-Syura ayat 23; Dzakha'ir al Uqba, Muhibuddin ath-Thabari, hal. 25; Musnad Ahmad ibn Hanbal; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, pasal 1, hal. 259; Syawahid al-Tanzil, Hakim Haskani Hanafi, jilid 2, hal. 132; Dan banyak lagi yang lainnya seperti Ibnu Abu Hatam, Thabrani dan lainlain. |
Rasulullah SAWW bersabda: "Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia seorang syahid." Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia diampuni (dosanya). Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, mati dalam keadaan bertobat. Sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia mati sebagai seorang mukmin dengan keimanan yang sempurna. Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, malaikat maut menyampaikan kepadanya berita gembira tentang surga, dan demikian juga dua malaikat yang akan bertanya kepadanya (Munkar dan Nakir). Dan sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, akan diarak ke surga laksana mempelai perempuan yang dibawa ke rumah suaminya. Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, baginya akan ada dua pintu surga dalam kuburnya menuju surga. Sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, Allah akan menjadikan kuburnya sebagai tempat suci yang dikunjungi para malaikat pemurah. Dan sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia mati di atas Sunnah. Jangan ragu, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, akan sampai di hari pengadilan sementara di dahinya tertera ia berputus asa dari rahmat Allah. Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, ia matinya dalam keadaan kafir. Barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, tidak akan pernah menciup wanginya surga.[1] [1] Sabda Nabi Saww diatas diambil dari sumber Ahlussunnah Referensi Sunni: Tafsir al-Kabir oleh Fakhruddin Razi, bagian 27, ha1.165-166; Tafsir ats-Tsa'labi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir ath- Thabari, Ibnu Jarir Thabari, di bawah ayat asy-Syisra ayat 23; Tafsir al- Qurthnbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kasysyaf, Zamakhsyari sebagai komentar atas Surah asy Syura ayat 23; Tafsir al-Baidhawi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kalbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; al-Madarik, berkenaan dengan Surah asy-Syura ayat 23; Dzakha'ir al Uqba, Muhibuddin ath-Thabari, hal. 25; Musnad Ahmad ibn Hanbal; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, pasal 1, hal. 259; Syawahid al-Tanzil, Hakim Haskani Hanafi, jilid 2, hal. 132; Dan banyak lagi yang lainnya seperti Ibnu Abu Hatam, Thabrani dan lainlain. |
Kewajiban Mencintai Keluarga Nabi
« Prev Post
Next Post »
Artikel Terkait:
Khutbah Rasulullah Saw Saat Pengangkatan Ali Bin Abi Thalib Di Ghadir Khum Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Kemaksuman Nabi Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Makna Taqiyah Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
JEMPUTLAH IA YANG MENGGUMAMKAN NAMAMUPada pertengahan tahun enam puluhan, saya membentuk keluarga sederhana di tengah tetangga-tetangga yang sederhana dan di perumahan san ...
Manfaat Wudhu Sebagai Pengobatan Medis Wudhu merupakan suatu bentuk ritual yang mengawali ibadah sholat yang akan dilakukan oleh para kaum muslim di seluruh dunia. Wudhu se ...
Berikan Komentar Anda