Syi'ah meyakini bahwa Allah Swt telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang bebas dan berbuat sesuatu atas kemginan dan piliharinya sendiri, karena jika manusia majbur, terpaksa, atau tidak punya peran dalam perbuatan-perbuatannya, maka konsekuensinya adalah bahwa hukuman kepada para penjahat merupakan perbuatan yang buruk sedang memberi ganjaran kepada pelaku kebaikan tidak ada gunanya sama sekali. Tentu saja hal ini mustahil bagi Allah Swt.
Ringkasnya, keyakinan adanya kebaikan dan keburukan yang bersifat rasional serta kemampuan akal manusia untuk mengetahui banyak kebenaran merupakan prinsip dasar agama, syariat, dan keimanan kepada kenabian dan kitab-kitab samawi. Akan tetapi, kemampuan akal manusia terbatas, sehingga tidak mampu menjangkau semua kebenaran yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dan keSempurnaan. Oleh karena itu, manusia membutuhkan para nabi dan kitab-kitab samawi.
Syi'ah meyakini bahwa Allah Swt telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang bebas dan berbuat sesuatu atas kemginan dan piliharinya sendiri, karena jika manusia majbur, terpaksa, atau tidak punya peran dalam perbuatan-perbuatannya, maka konsekuensinya adalah bahwa hukuman kepada para penjahat merupakan perbuatan yang buruk sedang memberi ganjaran kepada pelaku kebaikan tidak ada gunanya sama sekali. Tentu saja hal ini mustahil bagi Allah Swt.
Ringkasnya, keyakinan adanya kebaikan dan keburukan yang bersifat rasional serta kemampuan akal manusia untuk mengetahui banyak kebenaran merupakan prinsip dasar agama, syariat, dan keimanan kepada kenabian dan kitab-kitab samawi. Akan tetapi, kemampuan akal manusia terbatas, sehingga tidak mampu menjangkau semua kebenaran yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dan keSempurnaan. Oleh karena itu, manusia membutuhkan para nabi dan kitab-kitab samawi. Agil asshofie 07:16:00 Admin Tangerang Indonesia
Ringkasnya, keyakinan adanya kebaikan dan keburukan yang bersifat rasional serta kemampuan akal manusia untuk mengetahui banyak kebenaran merupakan prinsip dasar agama, syariat, dan keimanan kepada kenabian dan kitab-kitab samawi. Akan tetapi, kemampuan akal manusia terbatas, sehingga tidak mampu menjangkau semua kebenaran yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan dan keSempurnaan. Oleh karena itu, manusia membutuhkan para nabi dan kitab-kitab samawi. Agil asshofie 07:16:00 Admin Tangerang Indonesia
Kebebasan Manusia Dalam Pandangan Syiah
Posted by Agil Asshofie
on 07:16:00
Artikel Terkait:
Imam Ali Zainal Abidin Pada suatu hari, terdengar seseorang menangis seraya menggumamkan kalimat, La ilaha illallah haqqan haqqa. La ilaha illallah ta’abuda ...
Manfaat Wudhu Sebagai Pengobatan Medis Wudhu merupakan suatu bentuk ritual yang mengawali ibadah sholat yang akan dilakukan oleh para kaum muslim di seluruh dunia. Wudhu se ...
Kemaksuman Nabi Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Menjamak Shalat Menurut Syiah Imamiah Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Al Quran dan Perubahan Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Berikan Komentar Anda