Bibit Untuk mencapai keberhasilan budi daya peternakan, bibit yang baik memegang peranan penting. Untuk budi daya ayam ras, bibit dapat diperoleh dengan mudah melalui breeding farm (perusahaan perusahaan pembibitan). Perusahaan pembibitan biasanya mendistribusikari bibit ayam (DOC) melalui poultry shop (kedai unggas). Poultry shop biasanya terdapat di daerah yang mempunyai banyak peternakan ayam. Akan tetapi, perusahaan pembibitan ternak itik belum secanggih ayam ras. Bahkan, biasanya peternak sendiri yang melakukan pembibitan. Beberapa cara untuk memperoleh bibit yang baik adalah sebagai berikut:
1. Membeli telur tetas
Telur tetas adalah telur yang berasal dari induk itik yang sudah dibuahi oleh itik jantan. Telur itik yang berasal dari induk yang tidak kawin tidak menghasilkan telur tetas, tetapi telur konsumsi.
2. Memelihara induk itik
Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli induk lalu dipelihara agar menghasilkan telur tetas. Cara ini dilakukan oleh peternak dengan pertimbangan bahwa memelihara induk dapat lebih ekonomis. Selain itu. Peternak juga lebih yakin bahwa telur yang dihasilkan memang telur tetas dan bukan telur konsumsi.
3. Membeli D00 (day old duck)
Bibit itik atau yang biasa disebut DOD (day old duck) sejauh ini belum diproduksi secara massal di perusahaan khusus pembibitan itik seperti halnya pada industri peternakan ayam ras. Suplai DOD baru bisa diperoleh dari pembibit (breede/breeding farm) itik perorangan atau kelompok/koperasi yang biasanya tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Itik.
Hal ini dapat ditemukan di sentra-sentra itik. Misalnya, untuk jenis itik tegal dapat diperoleh sentra peternakan itik di wilayah Pantura (pantai utara Jawa) seperti : Cirebon, Tegal dan Brebes (Jawa Tengah). Contoh lain, bibit itik jenis alabio banyak diproduksi di Amuntai, Kalimantan Selatan. Dari data yang diperoleh penulis pada tahun 2007, harga DOD berkisar Rp 4.500-Rp 5.000/ekor. Besaran produksi DOD di masing-masing sentra ternak itik bervariasi, di Cirebon misalnya (2007). mampu memproduksi hampir 2,9juta ekor DOD/tahun.
Bibit Untuk mencapai keberhasilan budi daya peternakan, bibit yang baik memegang peranan penting. Untuk budi daya ayam ras, bibit dapat diperoleh dengan mudah melalui breeding farm (perusahaan perusahaan pembibitan). Perusahaan pembibitan biasanya mendistribusikari bibit ayam (DOC) melalui poultry shop (kedai unggas). Poultry shop biasanya terdapat di daerah yang mempunyai banyak peternakan ayam. Akan tetapi, perusahaan pembibitan ternak itik belum secanggih ayam ras. Bahkan, biasanya peternak sendiri yang melakukan pembibitan. Beberapa cara untuk memperoleh bibit yang baik adalah sebagai berikut:
1. Membeli telur tetas
Telur tetas adalah telur yang berasal dari induk itik yang sudah dibuahi oleh itik jantan. Telur itik yang berasal dari induk yang tidak kawin tidak menghasilkan telur tetas, tetapi telur konsumsi.
2. Memelihara induk itik
Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli induk lalu dipelihara agar menghasilkan telur tetas. Cara ini dilakukan oleh peternak dengan pertimbangan bahwa memelihara induk dapat lebih ekonomis. Selain itu. Peternak juga lebih yakin bahwa telur yang dihasilkan memang telur tetas dan bukan telur konsumsi.
3. Membeli D00 (day old duck)
Bibit itik atau yang biasa disebut DOD (day old duck) sejauh ini belum diproduksi secara massal di perusahaan khusus pembibitan itik seperti halnya pada industri peternakan ayam ras. Suplai DOD baru bisa diperoleh dari pembibit (breede/breeding farm) itik perorangan atau kelompok/koperasi yang biasanya tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Itik.
Hal ini dapat ditemukan di sentra-sentra itik. Misalnya, untuk jenis itik tegal dapat diperoleh sentra peternakan itik di wilayah Pantura (pantai utara Jawa) seperti : Cirebon, Tegal dan Brebes (Jawa Tengah). Contoh lain, bibit itik jenis alabio banyak diproduksi di Amuntai, Kalimantan Selatan. Dari data yang diperoleh penulis pada tahun 2007, harga DOD berkisar Rp 4.500-Rp 5.000/ekor. Besaran produksi DOD di masing-masing sentra ternak itik bervariasi, di Cirebon misalnya (2007). mampu memproduksi hampir 2,9juta ekor DOD/tahun. Agil asshofie 03:39:00 Admin Tangerang Indonesia
1. Membeli telur tetas
Telur tetas adalah telur yang berasal dari induk itik yang sudah dibuahi oleh itik jantan. Telur itik yang berasal dari induk yang tidak kawin tidak menghasilkan telur tetas, tetapi telur konsumsi.
2. Memelihara induk itik
Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli induk lalu dipelihara agar menghasilkan telur tetas. Cara ini dilakukan oleh peternak dengan pertimbangan bahwa memelihara induk dapat lebih ekonomis. Selain itu. Peternak juga lebih yakin bahwa telur yang dihasilkan memang telur tetas dan bukan telur konsumsi.
3. Membeli D00 (day old duck)
Bibit itik atau yang biasa disebut DOD (day old duck) sejauh ini belum diproduksi secara massal di perusahaan khusus pembibitan itik seperti halnya pada industri peternakan ayam ras. Suplai DOD baru bisa diperoleh dari pembibit (breede/breeding farm) itik perorangan atau kelompok/koperasi yang biasanya tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Itik.
Hal ini dapat ditemukan di sentra-sentra itik. Misalnya, untuk jenis itik tegal dapat diperoleh sentra peternakan itik di wilayah Pantura (pantai utara Jawa) seperti : Cirebon, Tegal dan Brebes (Jawa Tengah). Contoh lain, bibit itik jenis alabio banyak diproduksi di Amuntai, Kalimantan Selatan. Dari data yang diperoleh penulis pada tahun 2007, harga DOD berkisar Rp 4.500-Rp 5.000/ekor. Besaran produksi DOD di masing-masing sentra ternak itik bervariasi, di Cirebon misalnya (2007). mampu memproduksi hampir 2,9juta ekor DOD/tahun. Agil asshofie 03:39:00 Admin Tangerang Indonesia
Cara memilih Bibit Itik Yang Baik
Posted by Agil Asshofie
on 03:39:00
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Berikan Komentar Anda