Masalah pertama yang harus kita pahami bawa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam. Disini Amerika serikat dengan sangat pintar menekankan dan meredam umat islam untuk bangkit yaitu dengan cara menekan pihak pemerintah untuk lebih mempersempit ruang gerak organisasi islami negara negara yang bersangkutan, disini AS menyiapkan strategi baru untuk melawan umat Islam khususnya Iran dengan cara menghadang agar Revolusi yang pernah terjadi di Iran tidak di ikuti oleh Negara muslim lainnya agar tidak meluas, Strategi pertama yang dilakukan Amerika adalah mereka terus menerus melobi dan mnekankan Negara arab yang dekat dengan mereka dan mengatakan bahwa negara Iran Negara yang telah menampilkan kegagalan sistem pemerintahan Islam.
Dalam kenyataannya Amerika sekarang ini tidak mampu membendung umat Islam untuk bangkit, bahkan AS sekarang merasa bahwa kepentingannya yang ada di timur tengah semakin terancam bahaya, salah satu contohnya adalah para pejuang Mujahidin yang ada di Lebanon yaitu Hizbollah yang telah berhasil mengalahkan Zionis Israel dan Mengusir mereka para Zionis itu dari Lebanon, disini Amerika Serikat menghawatirkan akan meluasnya kebangkitan para pejuang di Lebanon ke Negara-Negara lain bahkan keseluruh dunia, Oleh karena itu, AS memilih strategi untuk memperlemah peran organisasi Islam di Lebanon dan lebih menitik-beratkan pada peran pemerintah. Namun peluang keberhasilan tersebut sangatlah kecil karena Hibollah telah mendapat dukungan penuh dari para masyarakat dan bahkan mereka telah mendapat tempat di hati para penduduk disana. Tidak hanya itu, Hezbollah juga mendapat dukungan spriritual dan finansial dari warga Lebanon dan terus melangkah maju dalam merealisasikan tujuan-tujuan islaminya.
AS sendiri juga telah memperluas jangkauan konfrontasinya dengan dunia Islam dengan menggulirkan prakarsa Timur Tengah Raya dan jargon pemberantasan terorisme. Apalagi AS berniat menindaklajuti politiknya itu secara lebih ekstrim dan agresif. Perlu diingat bahwa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam.
Dalam menghadapi masalah dan fenomena tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah negara-negara Islam. Pertama adalah pemerintah dapat bertindak sebagai pengarah kebangkitan dan perkembangan pemikiran islami, pemerintah harus berani melawan penekanan-penekanan yang dilakukan AS dan tidak tunduk dan menjadi bonekanya, pemerintah juga harus cerdik dan tidak boleh lengah dalam mengantisipasi setiap penyimpangan yang terjadi guna menjaga persatuan umat, pemerintah juga harus menyusun suatu program jangka panjang khususnya di bidang budaya dalam rangka membendung propaganda asing. kedua adalah dukungan spiritual dan finansial pemerintah terhadap gerakan-gerakan islami agar aktivitas mereka dapat lebih ditingkatkan dalam menghadapi politik konfrontatif asing. Ketiga, pemerintah harus mampu memberikan penjelasan dan definisi yang sangat tepat terkait terorisme agar tidak dapat diselewengkan untuk menumpas gerakan-gerakan islami. Jika hal ini dapat terwujud, penyelarasan kebijakan antarnegara Islam akan dengan sangat mudah tercapai dan insyaAllah kita tidak mudah tertipu oleh mereka yang ingin menghancurkan kita khususnya Negara-negara islam.
Masalah pertama yang harus kita pahami bawa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam. Disini Amerika serikat dengan sangat pintar menekankan dan meredam umat islam untuk bangkit yaitu dengan cara menekan pihak pemerintah untuk lebih mempersempit ruang gerak organisasi islami negara negara yang bersangkutan, disini AS menyiapkan strategi baru untuk melawan umat Islam khususnya Iran dengan cara menghadang agar Revolusi yang pernah terjadi di Iran tidak di ikuti oleh Negara muslim lainnya agar tidak meluas, Strategi pertama yang dilakukan Amerika adalah mereka terus menerus melobi dan mnekankan Negara arab yang dekat dengan mereka dan mengatakan bahwa negara Iran Negara yang telah menampilkan kegagalan sistem pemerintahan Islam.
Dalam kenyataannya Amerika sekarang ini tidak mampu membendung umat Islam untuk bangkit, bahkan AS sekarang merasa bahwa kepentingannya yang ada di timur tengah semakin terancam bahaya, salah satu contohnya adalah para pejuang Mujahidin yang ada di Lebanon yaitu Hizbollah yang telah berhasil mengalahkan Zionis Israel dan Mengusir mereka para Zionis itu dari Lebanon, disini Amerika Serikat menghawatirkan akan meluasnya kebangkitan para pejuang di Lebanon ke Negara-Negara lain bahkan keseluruh dunia, Oleh karena itu, AS memilih strategi untuk memperlemah peran organisasi Islam di Lebanon dan lebih menitik-beratkan pada peran pemerintah. Namun peluang keberhasilan tersebut sangatlah kecil karena Hibollah telah mendapat dukungan penuh dari para masyarakat dan bahkan mereka telah mendapat tempat di hati para penduduk disana. Tidak hanya itu, Hezbollah juga mendapat dukungan spriritual dan finansial dari warga Lebanon dan terus melangkah maju dalam merealisasikan tujuan-tujuan islaminya.
AS sendiri juga telah memperluas jangkauan konfrontasinya dengan dunia Islam dengan menggulirkan prakarsa Timur Tengah Raya dan jargon pemberantasan terorisme. Apalagi AS berniat menindaklajuti politiknya itu secara lebih ekstrim dan agresif. Perlu diingat bahwa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam.
Dalam menghadapi masalah dan fenomena tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah negara-negara Islam. Pertama adalah pemerintah dapat bertindak sebagai pengarah kebangkitan dan perkembangan pemikiran islami, pemerintah harus berani melawan penekanan-penekanan yang dilakukan AS dan tidak tunduk dan menjadi bonekanya, pemerintah juga harus cerdik dan tidak boleh lengah dalam mengantisipasi setiap penyimpangan yang terjadi guna menjaga persatuan umat, pemerintah juga harus menyusun suatu program jangka panjang khususnya di bidang budaya dalam rangka membendung propaganda asing. kedua adalah dukungan spiritual dan finansial pemerintah terhadap gerakan-gerakan islami agar aktivitas mereka dapat lebih ditingkatkan dalam menghadapi politik konfrontatif asing. Ketiga, pemerintah harus mampu memberikan penjelasan dan definisi yang sangat tepat terkait terorisme agar tidak dapat diselewengkan untuk menumpas gerakan-gerakan islami. Jika hal ini dapat terwujud, penyelarasan kebijakan antarnegara Islam akan dengan sangat mudah tercapai dan insyaAllah kita tidak mudah tertipu oleh mereka yang ingin menghancurkan kita khususnya Negara-negara islam. Agil asshofie 10:42:00 Admin Tangerang Indonesia
Dalam kenyataannya Amerika sekarang ini tidak mampu membendung umat Islam untuk bangkit, bahkan AS sekarang merasa bahwa kepentingannya yang ada di timur tengah semakin terancam bahaya, salah satu contohnya adalah para pejuang Mujahidin yang ada di Lebanon yaitu Hizbollah yang telah berhasil mengalahkan Zionis Israel dan Mengusir mereka para Zionis itu dari Lebanon, disini Amerika Serikat menghawatirkan akan meluasnya kebangkitan para pejuang di Lebanon ke Negara-Negara lain bahkan keseluruh dunia, Oleh karena itu, AS memilih strategi untuk memperlemah peran organisasi Islam di Lebanon dan lebih menitik-beratkan pada peran pemerintah. Namun peluang keberhasilan tersebut sangatlah kecil karena Hibollah telah mendapat dukungan penuh dari para masyarakat dan bahkan mereka telah mendapat tempat di hati para penduduk disana. Tidak hanya itu, Hezbollah juga mendapat dukungan spriritual dan finansial dari warga Lebanon dan terus melangkah maju dalam merealisasikan tujuan-tujuan islaminya.
AS sendiri juga telah memperluas jangkauan konfrontasinya dengan dunia Islam dengan menggulirkan prakarsa Timur Tengah Raya dan jargon pemberantasan terorisme. Apalagi AS berniat menindaklajuti politiknya itu secara lebih ekstrim dan agresif. Perlu diingat bahwa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam.
Dalam menghadapi masalah dan fenomena tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah negara-negara Islam. Pertama adalah pemerintah dapat bertindak sebagai pengarah kebangkitan dan perkembangan pemikiran islami, pemerintah harus berani melawan penekanan-penekanan yang dilakukan AS dan tidak tunduk dan menjadi bonekanya, pemerintah juga harus cerdik dan tidak boleh lengah dalam mengantisipasi setiap penyimpangan yang terjadi guna menjaga persatuan umat, pemerintah juga harus menyusun suatu program jangka panjang khususnya di bidang budaya dalam rangka membendung propaganda asing. kedua adalah dukungan spiritual dan finansial pemerintah terhadap gerakan-gerakan islami agar aktivitas mereka dapat lebih ditingkatkan dalam menghadapi politik konfrontatif asing. Ketiga, pemerintah harus mampu memberikan penjelasan dan definisi yang sangat tepat terkait terorisme agar tidak dapat diselewengkan untuk menumpas gerakan-gerakan islami. Jika hal ini dapat terwujud, penyelarasan kebijakan antarnegara Islam akan dengan sangat mudah tercapai dan insyaAllah kita tidak mudah tertipu oleh mereka yang ingin menghancurkan kita khususnya Negara-negara islam. Agil asshofie 10:42:00 Admin Tangerang Indonesia
Stategi Amerika Untuk Mencegah Umat Islam bangkit
Posted by Agil Asshofie
on 10:42:00
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Artikel Terkait:
Pengertian dan Jenis Cybercrime Cybercrime Selain sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar, da ...
Mengangkat Pemimpin Non Muslim Belakangan ini, energi dan perhatian kita dialihkan oleh sekelompok masyarakat pada isu lama tentang pemilihan pemimpin non-Muslim. ...
Penyebab Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga Sejumlah organisasi telah mengadakan penelitian untuk mencari penyebab kemiskinan yang kisarannya ada pada kurangnya sumber daya ma ...
Modernisasi Dan Lingkungan Hidup Modernisasi Dan Lingkungan Hidup Menurut pemakalah adanya kerusakan lingkungan hidup tidak terekkan karena disebabkan ol ...
Kesetaraan Gender Pengertian Gender Gender berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus”, berarti tipe atau jenis. Gender adalah sifat dan perilaku yang ...
Berikan Komentar Anda