Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.
Home » » Cara Alami Membasmi Hama dan Penyakit pada Tanaman

Cara Alami Membasmi Hama dan Penyakit pada Tanaman

Hama Tanaman
Selain penggunaan pestisida nabati, membasmi hama dan penyakit juga dapat dilakukan dengan cara-cara alami.

Melalui cara-cara ini, populasi organisme yang merugikan dikontrol dan diawasi sehingga tidak menimbulkan kerugian melalui tindakan pengendalian yang efektif efisien, dan aman (ramah Iingkungan).

A. Membasmi hama dan Penyakit Secara Fisik

Membasmi hama dan penyakit secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.

1. Penggunaan Perangkap Lampu atau Kertas Warna Berperekat

Perangkap lampu efektif digunakan pada malam hari. Pada prinsipnya, perangkap lampu dilakukan dengan menggantung lampu listrik di tiang bambu. Di bawah lampu listrik dipasang baskom berisi air yang sudah dicampur dengan 1-2 ml minyak tanah. 

Selain sebagai perangkap, pemasangan lampu juga akan memudahkan pengawasan terhadap tanaman yang rawan serangan hama dan penyakit. Pasalnya, masih banyak hama yang belum atau tidak terkena perangkap. 

Perangkap lampu efektif untuk memerangkap ngengat ulat Spodoptera, ngengat ulat tanah Agrotis, ngengat ulat tembakau atau jagung Helicoverpa, dan ngengat lainnya.

Sementara itu, perangkap warna biasanya menggunakan kertas warna kuning yang dibalut plastik dan dilumuni lem. Perangkap warna kuning lebih memikat banyak jenis serangga hama, seperti hama trips dan kutu daun. Perangkap warna dapat dipasang, baik pada siang maupun malam har.

2. Pengerodongan

Cara ini lebih mudah, murah, dan efektif untuk dilakukan dibandingkan cara pengendalian lainnya. Caranya dengan mengerodong langsung buah menggunakan kertas atau kain. Pengerodongan biasanya digunakan untuk mencegah lalat buah merusak buah.

Pengerodongan juga benfungsi menghindari kerusakan mekanis, mencegah hama meletekkan telur pada buah, menghindari jamur, danjuga getah yang menempel pada buah.

B. Membasmi Hama Secara Mekanik

Membasmi menggunakan bantuan alat atau langsung mengambil hama dan membunuhnya.

1. Pengambilan Hama

Hal ini dilakukan menggunakan tangan Iangsung atau alat bantu mengambil serangga hama atau kelompok telur dan membinasakannya. Dapat juga dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang hama dan membunuhnya. 

Metode ini memang yang paling ampuh, tetapi tidak semua hama bisa diambil dengan mudah, terutama hama yang berukuran sangat kecil.

2. Pemasangan Alat Perangkap

Pemasangan alat perangkap bisa digunakan untuk beberapa jenis hewan, seperti tikus dan walang sangit. Untuk membasmi tikus dapat dilakukan dengan memasang perangkap yang diberi umpan berupa keju, potongan roti, atau selai. 

Perangkap atau penjebak yang terbuat dari kawat yang di dalamnya diberi umpan. Tikus akan memakan umpan, setelah tikus masuk dalam penjebak atau perangkap, pintu perangkap secara otomatis akan tertutup. 

Perangkap dipasang di tempat-tempat yang sering dilalui tikus. Sementara itu, untuk membasmi walang sangit dapat dilakukan menggunakan perangkap berupa bekicot yang ditusukan di ujung tiang bambu. Walang sangit akan tertarik di bekicot, sehingga tidak menyerang tanaman padi.

C. Membasmi Secara Kultur Teknis

Tindakan pengelolaan lingkungan kehidupan dan perkembangan hama menjadi kurang cocok, sehingga akan mengurangi laju penambahan populasi dan menghambat kerusakan tanaman.

Tindakan ini juga harus dapat mendorong berfungsinya musuh alami. Berikut beberapa tindakan kultur teknis yang dapat dilakukan.

1. Menanam tanaman penarik serangga bermanfaat, tanaman penolak serangga hama atau tanaman yang dapat membantu menyuburkan tanah. Tanaman yang berbunga dapat menarik serangga bermanfaat (musuh alami) karena tertarik pada nektar.

Tanaman pupuk hijau, misalnya Clotalaria dapat membantu menyuburkan tanah. Tanaman yang mengandung minyak atsiri, seperti bawang putih, tanaman serai wangi, bawang merah.

Prinsipnya tanaman tersebut ditanam di antara tanaman yang dibudidayakan.

2. Limbah tanaman dapat dimanfaatkan sebagai mulsa (pemulsaan) sehingga akan mengurangi penguapan air permukaan tanah dan juga dapat menarik serangga pengurai material organik.

Prinsipnya adalah menggunakan limbah atau bagian tanaman yang tidak dipanen digunakan sebagai mulsa dan ditaruh di permukaaan tanah.

3. Rotasi tanaman dinilai sangat efektif untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Hal yang perlu diperhatikan dalam rotasi tanaman adalah pemihihan jenis tanaman dengan jenis hama dan penyakit yang berbeda.

4. Tumpangsari: Penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam waktu dan lahan yang sama dapat meningkatkan populasi musuh alami, terutama predator. Selain itu, cara penanaman tumpangsari akan memberikan tambahan pendapatan.

Previous
« Prev Post

Berikan Komentar Anda

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.