Hal-Hal yang memperburuk keadaan darah tinggi perlu diketahui, agar dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bagi tubuh. Faktor risiko hipertensi adalah faktor-faktor yang
bila semakin banyak menyertai penderita hipertensi maka dapat menyebabkan orang
tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada faktor
risiko yang dapat dihindarkan atau diubah. Namun, ada juga yang tidak.
Berbagai
macam faktor risiko yang dapat dihindarkan karena dapat memperberat keadaan
hipertensi antara lain: makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi:
garam. makanan asin atau yang diasinkan; daging kambing. buah durian, minuman
alkohol yang betlebihan; makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet;
rokok dan kopi; kegemukan (obesitas); stres: dan lain-lain.
1. Lemak dan kolesterol
Dewasa
ini pola makan penduduk yang tinggal di kota-kota besar berubah dimana fast
food dan makanan yang kaya kolesterol menjadi bagian. Yang dikonsumsi
sehari-hari. Hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika disertai
stres. Kadar kolesterol darth dapat membubung tinggi dan sulit dikontrol. Memang
lemak yang didapat dan makanan tidak seluruhnya merupakan kolesterol. Namun,
lemak merupakan penyumbang kolesterol terbesar. Kolesterol yang berlebihan ini
akan menempel pada permukaan sebelah dalam dinding pembuluh darah yang sudab
teriuka akibat gesekan tekanan darab pada hipertensi. Proses penumpukan
kolesterol ini disebut proses ateroskierosis.
2. Garam
Garam
mempunya sifat menaban air. Mengonsumsi garam berlebihan atau makan makanan
yang diasinkan dengan sendirinya akan menaikkan tekanan darah. Hindart
pemakaian garam yang berlebihan atau makanan yang diasinkan. Hal mi tidak
berarti menghentikan pemakaian garam sarna sekali dalam makanan. Sebaiknya
jumlah garam yang dikonsumsi dibatasi.
3. Daging kambing, buah durian, dan minuman beralkohol
Daging
kambing, buah durian, dan minuman beralkohol memang enak disantap. Akan tetapi
penderita hipertensi harus menjauhinya. Ketiga macam makanan tersebut memang
sifatnya panas, sehingga tekanan darah segera meninggi usai melahap makanan ini. Bagi penderita
hipertensi. tekanan darah yang mendadak meninggi tentu mempunyal risiko, stroke
misalnya.
4. OIahraga
Penderita
hipertensi memang perlu berolah raga. Akan tetapi penderita yang sudah berumur,
apalagi fungsi jantungnya sudah menurun, memerlukan pemeriksaan dokter terlebih
dahulu sebelum memulainya. Jangan sampai penderita terlanjur pingsan atau
meninggal di tempat latihan.
Olah
raga aerobik yang teratur seperti tari, bersepeda, berenang, atau jalan kaki
dilakukan minimal tiga kali seminggu, selama 30—40 menit. Tentunya tidak
sembarang lari atau bersepeda, karena latihan yang dilakukan harus mencapai zone
latihan (target zone). Caranya, dengan menghitung denyut nadi pada pergelangan
tangan. Denyut nadi maksimal yang boleh dicapai sewaktu menjalani latihan
aerobik adalah 220 dikurangi umur. Satuan denyut nadi tersebut ialah denyut per
menit. Zone latihan atau target zone-nya adalah 70—85% dan denyut nadi
maksimal.
Misalnya,
anda berumur 40 tahun. Denyut nadi maksimal anda adalah 220 — 40 = 180. Dengan
demikian, zone latihan yang hams dicapai adalah 70—85% dan 180, berarti 126—153
denyut per menit. Denyut nadi antara 126—153 denyut per menit inilah yang perlu
dipertahankan selama 30—40 menit latihan aerobik. Denyut nadi yang kurang dan 126
denyut per menit akan kurang manfaatnya, bahkan dapat merangsang nafsu makan.
Sebaliknya, denyut nadi yang jauh lebih besar dan 153 denyut per menit akan
sangat berbahaya. Dalam berolah raga mi tentunya pemanasan (warming-up) sebelum
latihan dan pendinginan (cooling down) selesai latihan mutlak dilakukan.
5. Rokok dan kopi
Seseorang
yang merokok di datam ruangan akan menyebabkan orang disekelilingnya ikut
menghirup asap rokok. Orang yang ikut menghirup asap rokok ini dikenal sebagai
perokok pasif (passive smoke,). Para perokok pasif ini sama-sama menanggung
nisiko seperti para perolcok sebenamya. Banyak bahan benacun termasuk zat-zat
penyebab timbulnya kanker seperti karbon monoksida (CO), benzopinin, amonia,
dan lain-lain yang terkandung dalam rokok ikut terhisap oleh mereka, meskipun
tidak diharapkan.
Nikotin,
penyebab ketagihan merokok alcan merangsang jantung, syaraf. otak. dan bagian
tubuh lainnya beketja tidak normal. Nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin
sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, dan tekanan kontraksi otot
jantung. Selain itu, meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan dapat
menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia) serta berbagai kerusakan lainnya.
Merokok diketahui memberi efek perubahan metabolik berupa pelepasan hormon petumbuhan, ACT!-!, dan cortisol, serta meningkatkan asam lemak bebas, gliserol, dan laktat, menyebabkan penurunan HDL kolesterol, meningkatkan LDL kolesterol dan triglisenda, serta meningkatkan kadar fibrinogen plasma dan jumlah sel darah putih. Dalam tubuh orang yang banyak merokok akan terjadi peningkatan resistensi insulin dan hiperinsulinemia yang pada akhirnya menyebabkan kelainan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler,) serta meningkatkan risiko penyakit jantung koroner maupun kematian otot jantung (miokard infark).
Selain
rokok, kopi juga berakibat buruk bagi penderita hipertensi. Kopi mengandung
kafein yang dapat meningkatkan debar jantung dan naiknya tekanan darah.
6. Obesitas atau kegemukan
Obesitas
adalah massa tubuh (body mass) yang meningkat disebablcan janngan lemak yang
jumtahnya berlebihan.
Akhir-akhir ini, pada pendenta
obesitas diketahui banyak terjadi resistensi insulin, Akibat resistensi insulin
adalah diproduksinya insulin secara berlebihan oleh sel beta pankreas, sehingga
insulin di dalam darah menjadi berlebihan (hiperinsulinemia). Hiperinsulinemia
ini akan meningkatkan tekanan darah dengan cara menahan pengeluaran natrium
oleh ginjal dan meningkatkan kadar plasma norepinephrin.
Berikan Komentar Anda