Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.
Home » » Kewajiban Mencintai Keluarga Nabi

Kewajiban Mencintai Keluarga Nabi

Rasulullah SAWW bersabda:

"Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia seorang syahid."

Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia diampuni (dosanya).

Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, mati dalam keadaan bertobat.

Sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, maka ia mati sebagai seorang mukmin dengan keimanan yang sempurna.

Barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, malaikat maut menyampaikan kepadanya berita gembira tentang surga, dan demikian juga dua malaikat yang akan bertanya kepadanya (Munkar dan Nakir).

Dan sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, akan diarak ke surga laksana mempelai perempuan yang dibawa ke rumah suaminya.

Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, baginya akan ada dua pintu surga dalam kuburnya menuju surga.

Sesungguhnya barangsiapa yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, Allah akan menjadikan kuburnya sebagai tempat suci yang dikunjungi para malaikat pemurah.

Dan sesungguhnya ia yang mati di atas kecintaan kepada keluarga Muhammad, ia mati di atas Sunnah.

Jangan ragu, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, akan sampai di hari pengadilan sementara di dahinya tertera ia berputus asa dari rahmat Allah.

Ingatlah, barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, ia matinya dalam keadaan kafir.

Barangsiapa yang mati di atas kebencian kepada keluarga Muhammad, tidak akan pernah menciup wanginya surga.[1]



[1]  Sabda Nabi Saww diatas diambil dari sumber Ahlussunnah Referensi Sunni: Tafsir al-Kabir oleh Fakhruddin Razi, bagian 27, ha1.165-166; Tafsir ats-Tsa'labi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir ath- Thabari, Ibnu Jarir Thabari, di bawah ayat asy-Syisra ayat 23; Tafsir al- Qurthnbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kasysyaf, Zamakhsyari sebagai komentar atas Surah asy Syura ayat 23; Tafsir al-Baidhawi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; Tafsir al-Kalbi, sebagai komentar atas Surah asy-Syura ayat 23; al-Madarik, berkenaan dengan Surah asy-Syura ayat 23; Dzakha'ir al Uqba, Muhibuddin ath-Thabari, hal. 25; Musnad Ahmad ibn Hanbal; ash-Shawa'iq al-Muhriqah, Ibnu Hajar Haitsami, bab 11, pasal 1, hal. 259; Syawahid al-Tanzil, Hakim Haskani Hanafi, jilid 2, hal. 132; Dan banyak lagi yang lainnya seperti Ibnu Abu Hatam, Thabrani dan lainlain.

Previous
« Prev Post

Berikan Komentar Anda

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.