Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.
Home » » Kisah Tiga Orang yang Diselamatkan Allah karena Ketakwaanya

Kisah Tiga Orang yang Diselamatkan Allah karena Ketakwaanya

Dengan takwalah Allah menepis segala bentuk mara ba haya dari para hamba, menghilangkan bencana dan menyela matkan mereka dari segala kehancuran dan himpitan hidup.

Dari Nafi', dari Ibnu Umar, Rasulullah SAWW bersabda: "Di suatu saat ada tiga orang ycmg sedang berjalan-jalan. Tiba-tiba turun hujan sangat deras sehingga mereka harus bernaung di sebuah gua yang terletak di lereng gunung. Tidak berapa lama, ada batu besar yang jatuh menutupi lobang gua tersebut. Lalu mereka saling bertatap mata dan berkata kepada yang lain: 'Tengoklah perbuatan yang kalian lakukan semata- mata dan secara tulus ikhlas untuk Allah. Kemudian, memo honlah kepada Allah dengan perbuatan itu agar Allah menyingkirkan batu ini.

Kemudian di antara mereka berkata:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang sudah lanjut usia dan anak-anak yang masih kecil, sedang akulah yang mesti menanggung penghidupan mereka. Setiap pagi aku datang menemui mereka. Aku perahkan susu untuk mereka. Lalu aku hidangkan pada kedua orang tuaku sebelum kepada anak-anakku. Suatu kali menjelang subuh aku sudah bepergian dan baru tiba di rumah malam harinya.

Kemudian aku dapatkan kedua orang tuaku sudah tertidur pulas. Tetapi aku tetap memerah susu sebagaimana lazimnya. Aku bawa susu itu dan aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku. Aku takut membangunkannya, tapi akujuga takut meniinumkan nya kepada anak-anakku sebelum mereka. Sampai putriku me rengek di kakiku sejadi-jadinya. Keadaan ini berlanjut sampai menjelang fajar. Maka jika Engkau mengetahui bahwa apa yang telah aku kerjakan, itu sernata-rnata karena mengharap ridha-Mu, bukalah batu ini sehingga saya bisa rnelihat langit. "Tak lama waktu berselang, Allah menggeser batu besar itu, hingga mereka bisa mengintip langit.

"Orang yang kedua berkata: "Aku rnempunyai sepupu perempuan (putri paman) yang sangat kucintai layaknya seorang lelaki normal mencintai wanita. Aku telah meminta kehor matannya secara terus terang, tapi ia rnenolaknya sampai aku bisa mernberinya 100 Dinar.

Aku berupaya keras agar mendapat sejumlah uang terse but. Setelah aku bisa mengumpulkannya, segera aku mem bawanya kepadanya. Ketika aku 'berada di antara selangkangannya', tiba-tiba dia berkata: 'Hai hamba Allah, bertakwalah kepada Allah. Jangan kau membuka "cincin" ini kecuali den gan hak-Nya. Lalu aku berdiri dan meninggalkannya.

"Ya Allah, jika Engkau telah mengetahui bahwa aku benar-benar mengerjakan hal itu karena mengharap ridha-Mu, maka bukalah batu ini. Kemudian, sedikit lagi batu itu bergeser.

"Gilliran orang yang ketiga berkata: 'Sungguh aku per nah menyewa seorang pelayan dengan segenggam padi. Setelah menyelesaikan tugasnya, dia meminta haknya. Lalu kuberikan kepadanya segenggam padi. Tetapi, dia menolaknya dan meninggalkannya begitu saja.

"Kemudian aku menanam padi itu hingga bisa dipakai membeli seekor sapi dan penggembalanya. Kemudian pelayan itu datang lagi padaku dan berkata: 'Bertakwalah kepada Allah! Berikan hakku.' Aku jawab: 'Ambillah sapi itu dan penggem balanya. Dia berkata: Bertakwalah kepada Allah dan jangan menghina aku.' Aku berkata: Ambillah sapi itu dan, pengembalanya'. Akhirnya, dia mengambilnya.
"Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa aku mela kukan hal itu karena mengharap ridha-Mu, rnaka keluarkanlah sisa batu mi. Kemudian Allah benar-benar menyingkirkan batu tersebut dari mereka". [Shahih Bukhari , Kitah Al-Adab, Bab Terkabulnya doa orang yang berhuat baik pada kedua orang tuanya, 5:40, cet. Mesir, 1286 H.; Fathul Bârî, karya Al-Asqalani, 10:338; Syarah Qasthalânî, 9:5; Shahih Muslim, Kitah Al-Riqâq, Bab Tiga orang yang mendiami Gua dan tawasul dengan perhuatan shaleh, 8:89, cet. Dârul Fikr; Syarah Al-Nawawî, 10:321; Dzammul Hawâ, karya Ibnu Jauzi 246.]

Previous
« Prev Post

Berikan Komentar Anda

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.