Pemeliharaan merpati yang berkesan adalah pemeliharaan yang berawal dari penetasan telur. Untuk menetaskan telurnya, burung merpati memerlukan waktu sekitar 20 sampai 22 hari. Anak-anak merpati atau piyik memiliki bulu-bulu halus yang disebut bulu kapas di sekujur tubuhnya. Bulu itu tampak berwarna kuning keputih-putihan. Ketika kaki-kakinya belum kuat, anak-anak merpati dalam posisi mendekam. Paruh anak merpati masih lunak berwarna kuning kecoklatan. Anak merpati masih disuapi oleh induk atau bapaknya. Selama pertumbuhan ke arah dewasa, usahakan anak merpati ditempatkan pada kandang-kandang yang cocok untuk proses adaptasi, baik dengan suhu di sekelilingnya ataupun tingkat keselamatannya.
Kondisi suhu sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas. Untuk mengetahui apakah suhu di sekelilingnya cocok atau tidak dengan kondisi anak merpati, kita dapat melihat tingkah laku atau gerak-geriknya. Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti kehausan. Jika hal itu yang terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman. Anak-anak merpati harus segera dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman atau ke kandang yang diberi peneduh.
Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak merpati tersebut perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak merpati dicampur baurkan dengan sekelompok anak merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses saling menemukan jodoh dan berpasangan. Biasanya setelah menemukan pasangannya, si merpati takut kehilangan pasangannya. Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan sepasang merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan.
Mula-mula pelepasan tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh jaraknya. Pelepasan bertahap ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua merpati tersebut tidak lupa pada pasangannya. Dalam proses pemeliharaannya, merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir merpati itu akan hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebasbebasnya, merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah atau kandang tempat tinggalnya.
Pemeliharaan merpati yang berkesan adalah pemeliharaan yang berawal dari penetasan telur. Untuk menetaskan telurnya, burung merpati memerlukan waktu sekitar 20 sampai 22 hari. Anak-anak merpati atau piyik memiliki bulu-bulu halus yang disebut bulu kapas di sekujur tubuhnya. Bulu itu tampak berwarna kuning keputih-putihan. Ketika kaki-kakinya belum kuat, anak-anak merpati dalam posisi mendekam. Paruh anak merpati masih lunak berwarna kuning kecoklatan. Anak merpati masih disuapi oleh induk atau bapaknya. Selama pertumbuhan ke arah dewasa, usahakan anak merpati ditempatkan pada kandang-kandang yang cocok untuk proses adaptasi, baik dengan suhu di sekelilingnya ataupun tingkat keselamatannya.
Kondisi suhu sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas. Untuk mengetahui apakah suhu di sekelilingnya cocok atau tidak dengan kondisi anak merpati, kita dapat melihat tingkah laku atau gerak-geriknya. Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti kehausan. Jika hal itu yang terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman. Anak-anak merpati harus segera dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman atau ke kandang yang diberi peneduh.
Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak merpati tersebut perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak merpati dicampur baurkan dengan sekelompok anak merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses saling menemukan jodoh dan berpasangan. Biasanya setelah menemukan pasangannya, si merpati takut kehilangan pasangannya. Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan sepasang merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan.
Mula-mula pelepasan tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh jaraknya. Pelepasan bertahap ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua merpati tersebut tidak lupa pada pasangannya. Dalam proses pemeliharaannya, merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir merpati itu akan hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebasbebasnya, merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah atau kandang tempat tinggalnya. Agil asshofie 03:42:00 Admin Tangerang Indonesia
Kondisi suhu sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas. Untuk mengetahui apakah suhu di sekelilingnya cocok atau tidak dengan kondisi anak merpati, kita dapat melihat tingkah laku atau gerak-geriknya. Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti kehausan. Jika hal itu yang terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman. Anak-anak merpati harus segera dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman atau ke kandang yang diberi peneduh.
Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak merpati tersebut perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak merpati dicampur baurkan dengan sekelompok anak merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses saling menemukan jodoh dan berpasangan. Biasanya setelah menemukan pasangannya, si merpati takut kehilangan pasangannya. Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan sepasang merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan.
Mula-mula pelepasan tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh jaraknya. Pelepasan bertahap ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua merpati tersebut tidak lupa pada pasangannya. Dalam proses pemeliharaannya, merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir merpati itu akan hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebasbebasnya, merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah atau kandang tempat tinggalnya. Agil asshofie 03:42:00 Admin Tangerang Indonesia
Cara Pemeliharaan Merpati
Posted by Agil Asshofie
on 03:42:00
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
kalo suhu yang cocok buat piyik yang baru netes berapa celcius ya? N penghangat/pendinginnya pake apa ya?
ReplyDeletemaaf suhu idealnya saya kurang tau, tp kebanyakan orang memelihara piyik yang baru menetas dengan beberapa tip berikut:
ReplyDelete1.berikan kroto juga jangan sampai terlambat sampai piyik berumur 2 hari. Setelah piyik berumur 2 hari agar diambil dan dipindahkan dalam kotak piyik, kemudian bisa diloloh dengan pakan kroto yang berkualitas sampai umur 5 hari.
2.Pemberian pakan halus harus dilakukan namun demikian pakan tersebut perlu juga dibasahi agar lunak dan lebih mudah di telan.
3.Kemudian setelah piyik umur 21 hari bisa mulai dikeluarkan dari bok. Selanjutnya dipindah ke sangkar yang telah disiapkan.
4.Selanjutnya saatnya burung dilatih agar bisa makan sendiri, bila belum dapat makan sendiri, maka kita bisa menyuapinya, dengan makanan yang halus tersebut dengan campuran yang bervitamin, sedikit demi sedikit, hingga akhirnya mau makan sendiri.
5.Pantang menyerah, akan menjadi kunci suksesnya dalam merawat namun, tanda kutipnya juga, bila anda menemui keganjilan dalam beternak, jangan pesimis usahakan mampu mengtasi kesulitan.
6.Langkah terakhir setelah piyik umur 2 s/d 3 bulanan burung siap di jual dengan harga yang fariasi menurut pasaran.
bos kalo merpati yang laki itu mendengkur, tetapi yg betina.nya itu juga mncucuki.i ,. itu gmna ya booss .?? (belum berpasangan)
ReplyDeleteMenurut saya Keduanya sama-sama tertarik, jadi yang betina tertarima dengan yang jantan.. tinggal anda membuat kandang yang nyaman dan agak besar jangn terlalu sempit biar merpati betah berada dalam kandang...
ReplyDeletegimana ya gan bekupon saya hanya di tempati satu pasang merpati padahal ada pasangan lainya sebab merpati yg kuasa tdk mau berbagi tempat
ReplyDeletemohon solusinya