Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.

Kepeloporan Syiah di Bidang Ilmu Insya’ (Seni Karang)

Orang pertama yang meletakkan rumus-rumus Insya' dan menggagasnya sebagai sebuah disiplin ilmu ialah Abul Hasan Ahmad ibn Faris, seorang tokoh bahasa Arab yang telah disinggung di atas tadi. Ia telah menulis karangan semacam risalah yang kemudian dikembangkan oleh para pakar sastra Arab, dan disusun secara harmonis oleh murid pertamanya yang bernama Badi'uzzaman Al- Hamadani, seperti yang akan datang pembahasan seputar ihwal dirinya pada pasal keempat.

Ia mengadopsi sistematika seni karang gurunya dan meletak-kan rumus-rumusnya. Oleh karena itu, Al-Hamadani juga memiliki keutamaan sebagai pelopor di bidang ini. Ia adalah penganut Syi'ah. Di antara tokoh ilmu Insya' dari kaum Syi'ah ialah Ibnu 'Amid, Ash- Shohib ibn'Ibad, Abu Bakar Al-Khorazmi dan beberapa kelompok ahli yang akan saya ulas pada pasal keempat.

Orang yang Mengarang di Bidang Ilmu Klasik (Al-Awail)

Ketahuilah! Bahwa orang pertama yang mengarang kitab di bidang ini ialah Hisyam bin Muhammad ibn As-Saib Al-Kalbi. Ia wafat pada tahun 205 H. Sebagian ahli mengatakan bahwa orang yang pertama kali menyusun ilmu Al-Awail ialah Abu Hilal Al-Askari, penulis Kitab Ash-Shina'atain, dan wafat pada tahun 390 H. Kitab itu diringkas oleh As-Suyuthi dan dinamainya dengan judul Al-Wasail, yaitu ringkasan Al-Wasail tentang Al-Awail. Namun, ini tidaklah benar, karena Ibnu Nadim dalam Al-Fehrest telah menyebutkan bahwa kitab Al-Awail adalah salah satu karya Hisyam Al-Kalbi.

Silakan merujuk ke sana! Lagi pula, kepeloporan dalam penyusunan kitab di bidang itu tetap saja berada pada kaum Syi'ah, karena Abu Hilal Al-Askari juga dari kaum Syi'ah, sebagaimana yang telah saya analisa di dalam catatan kaki atas Ath-Thabaqot karya As-Suyuthi. Silakan merujuk ke sana! Dalam kitab Ta'sisusy Syi'ah li Fununil Islam, saya telah membawakan nama-nama sekelompok dari para pakar ilmu Arkeologi, Rijal dan Sejarah. Di sini, untuk menyederhankan buku, saya tidak melakukan itu.

Orang yang Menulis di Semua Cabang Sejarah Islam

Ketahulilah bahwasanya orang pertama yang menulis kitab di segenap bidang-bidang sejarah Islam―sejauh riset yang telah dilakukan―ialah Hisyam ibn Muhammad ibn As-Saib ibn Bisyr ibn Zaid Abul Munzir Al-Kalbi.

Macam Pertama

Hisyam telah menulis kitab tentang dalapan macam sejarah. Macam pertama adalah sejarah perjanjian. Di dalamnya ter-dapat bab tentang perjanjian Abdul Muthalib dan Khuza'ah, bab Perjanjian Hilful Fudhul dan Kisah Al-Ghazal, bab Pakta Bani Kalb dan Bani Tamim, bab Perjanjian Bani Aslam dan Quraisy.

Macam Kedua

Hisyam juga telah menulis kitab sejarah yang mencakup beberapa bab. Di antaranya ialah bab Berbangga-banggaan Nasab, bab Aneka Bangunan suku Quraisy, bab keutamaan Qois Ghilan, bab Persahabatan, bab Pertikaian, bab Aneka Bangunan Suku Rabi'ah, bab Kunyah, bab Berita-berita Abbas ibn Abdul Muthalib, bab Khotbah Ali ibn Abu Thalib a.s., bab Kemuliaan Qushay ibn Kilab dan Keturunannya di Era Jahiliyah dan Islam, bab Julukan Suku Rabi'ah, bab Julukan Suku Yaman, bab Al-Matsalits, bab An-Nawafil yang memuat adat-adat istiadat suku Quraisy, suku Kinanah, suku Asad, suku Ayad, suku Rabi'ah, suku Yaman dan suku Al-Qodha'ah,

Bab yang bercerita tentang nama-nama yang terbunuh dari suku kaum 'Ad, kaum Tsamud, kaum 'Amaliq, suku Jurhum dan Bani Israil Arab, dan kisah Hujras dan nama-nama kabilah mereka, bab Klaim Ziyad Muawiyah, bab ihwal Ziyad ibn Abih, bab Industri Suku Quraisy, bab Pertikaian, bab Saling Memfitnah, bab Saling Menghujat, bab Saling Menyulut Kerusuhan, bab Raja-raja Suku, bab Rajaraja Kindah, bab Bangunan-bangunan suku Yaman, bab Raja-raja Suku Yaman dari Kabilah Tababi'ah, bab Perpi-sahan keturunan Nizar, bab Perpecahan Suku 'Idad dan Thasam serta Judais, bab Pelantun Bait Syair Lalu Menis-batkan pada Dirinya, bab Tokoh-tokoh Wanita Quraisy.

Macam Ketiga

Hisyam juga menulis kitab yang menghimpun bab Per-cakapan Nabi Adam dengan Anakanaknya, bab Kaum 'Ad yang Pertama dan yang Terakhir, bab Penyebaran Kaum 'Ad, bab Ashabul Kahfi, bab Pengangkatan Nabi Isa a.s. dari Bumi, bab Yang Yerkutuk Sebagai Binatang dari Bani Israil, bab Al-Awail, bab Kata Mutiara Humair, bab Ular Adh-Dhahhak, bab Percapakan Burung, bab Ghazyah, bab Bahasa-bahasa Al-Quran, bab Orang-orang yang Berusia Panjang, bab Arca-arca, bab busur panah, bab gigi gergaji, bab agama-agama Arab, bab Penguasa-penguasa Arab, bab Wasiat-wasiat Arab, bab Pedang Arab, bab Kuda Perang, bab Harta Karun, bab Nama-nama Jawara Arab, bab Kurban, bab Perdukunan, bab Jin, bab Kisra Memungut Jaminan Arab, bab Tradisi yang masih Dianut Jahiliyah dan Sesuai dengan Hukum Islam, bab Ubay 'Itab Rabi'e ditanya tentang Al-Waish, bab 'Uday ibn Zaid Al-'Ibadi, bab Ad-Dausi, bab Percakapan Baihas dan Saudara-saudaranya, bab Marwan Al-Qirth, bab Pedang.

Macam Keempat

Hisyam juga menulis kitab sejarah tentang kedekatan Islam dengan ihwal Jahiliyah. Di dalamnya terdapat bab Kabilah Yaman dan Perihal Pedang, bab Pernikahan Istri-istri Bangsa Arab, bab Delegasi, bab Istri-istri Nabi saw., bab Zaid ibn Haritsah dan Kecintaan Nabi saw., bab Pengantar atas Berita-berita Para Penyair, bab Orang Quraisy yang Bangga dengan Paman-paman dari Ibu, bab Yang Hijrah Bersama Orang Tua, bab Berita-berita Al-Hurr dan Syair-syairnya, bab Pertemuan Jarir dengan Al-Hijah, bab Berita-berita Amr ibn Ma'di Karb.

Macam Kelima

Hisyam juga mengarang kitab tentang sejarah Islam dan Muslimin. Di dalamnya terdapat bab-bab seperti bab Sejarah, bab Sejarah Berita Para Khalifah, bab Sifat-sifat Para Khalifah, bab Pelaku Shalat.

Macam Keenam

Hisyam juga menulis kitab tentang sejarah negeri-negeri. Di dalamnya terdapat bab Negeri negeri Besar, bab Negeri-negeri Kecil, bab Nama Orang-orang yang Hidup di Dataran Hijaz dan Dusundusun Arab, bab Nama Kawasan-kawasan, bab Sungai-sungai, bab Lalu Lalang, bab Iklim, bab Jual Beli, bab Perjalanan, bab Nasab 'Ibadain.

Macam Ketujuh

Hisyam juga menulis kitab tentang sejarah syair dan pelbagai peristiwa bangsa Arab. Di dalamnya terkandung bab nama-nama yang tersebut di dalam syair Amr Al-Qois; yaitu namanama lelaki, perempuan, nasab mereka, daerah dan kawasan, gunung, sumber air, bab Pelantun syair lalu meng-klaimnya, bab Munzir; seorang raja Arab, bab Dahis dan Paceklik, bab Kehidupan Fazaroh dan Peristiwa Bani Syaiban, bab Peristiwa Suku Dhabab dan Fazaroh, bab Hari Saniyu, bab Al-Kilab; yaitu peristiwa Sanabis, bab Kehidupan Bani Hanifah, bab Kehidupan Qois ibn Tsa'labah, bab Peristiwa-peristiwa besar, bab Musailamah Al-Kadzdzab (pengaku nabi yang bohong).

Macam Kedelapan

Begitu juga Hisyam menulis kitab tentang sejarah kisah dan percakapan. Di dalamnya terdapat bab Empat Pemuda, bab Percakapan Malam, bab Statemen-statemen, bab Petikan-petikan Kalimat, bab Habib Al-'Aththar, bab Keajaiban Laut. Delapan macam cabang sejarah dengan urutan di atas ini berdasarkan data Ibnu Nadim di dalam Al-Ferhrest.

Ia sendiri menukil dari tulisan tangan Abul Hasan ibn Al-Kufi. Adapun penguasaan Hisyam atas ilmu Nasab dan karangannya di bidang ini untuk pertama kalinya adalah fakta yang lebih masyhur untuk sekedar disebut di sini. Ibnu Khalkan ketika menyinggung nama Hisyam, mengatakan: "Ia adalah orang yang paling pandai dalam ilmu Nasab. Ia juga salah satu penghafal yang termasyhur".

Adz-Dzahabi juga mengatakan: "Hisyam telah menghafal seluruh Al- Quran dalam tiga hari. Ia seorang juru berita dan sangat alim." Hisyam wafat pada tahun 206 H. Masih dari Ibnu Khalkan dilaporkan bahwa karya-karya Hisyam melebihi 150 kitab. Karyanya yang terbaik dan paling banyak dirujuk orang ialah kitabnya yang terkenal dengan judul Al- Jamharah fi a'rifatil Ansab. Sejauh pengetahuan saya, belum ada kitab yang dikarang sebaik itu. Adapun kitabnya yang berjudul Al-Manzil fin Nasab lebih besar dari Al-Jamharah.

Hisyam juga mempunyai kitab Al-Mujaz fin Nasab dan kitab AL-Farid fil Ansab yang ditulisnya untuk Al- Ma'mun, khalifah Abbasiyah, dan kitab Al-Muluki fin Nasab yang ditulis untuk Ja'far ibn Yahya Al-Barmaki. berdasarkan riwayat Ibnu Sa'ad, Hisyam juga menulis kitab Jamharatul Jamharah, sebagaimana dicatat oleh Ibnu Nadim.

Orang yang Menulis di Bidang Sejarah Islam

Ketahuilah bahwasanya orang pertama yang menulis kitab di bidang sejarah Islam ialah Aban ibn Utsman Al-Ahmar; seorang tabi'in yang wafat pada 140 H. Ia telah menulis kitab yang amat tebal yang menghimpun sejarah permulaan Islam, peperangan-peperangan Nabi saw., kejadiankejadian wafat dan pembangkangan.

Data di atas ini ini telah ditegaskan oleh An-Najasyi di dalam kitab Asma' Mushannifisy Syi'ah. Ia mengatakan bahwa Aban ibn Utsman pernah menganut mazhab Nawusiyyah, kemudian beralih ke Syi'ah Imamiyah. Ia mempunyai relasi khusus dengan Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. Aban berasal dari kota Basrah, dan tokoh masyarakat di Jilah. Ia tinggal di Kufah dan meninggalkan banyak karangan.

Orang Imamiyah yang Berdebat Seputar Syiah

Abu Utsman Al-Jahidz berkata: "Orang pertama yang ber-debat tentang mazhab Syi'ah ialah seorang penyair tersohor yang bernama Al-Kumait ibn Zaid;. Ia pandai membangun argumentasi. Sekiranya dia tidak melakukan itu, sungguh ulama tidak banyak mengenal pelbagai macam argumentasi dan seluk beluknya". Saya katakan bahwa dalam hal ini, bahkan Abu Dzar Al-Ghifari ra. telah lebih dahulu melakukannya.

Yaitu tatkala ia tinggal di Damaskus selama beberapa waktu. Di sana ia berdakwah dan menyebarkan kesetiaan dan mazhabnya pada kekhalifahan Ali ibn Abi Thalib dan akidah-akidah Syi'ahnya. Lalu, terdapat sekelompok masyarakat dari dalam Syam yang menerima dakwahnya. Kemudian Abu Dzar pergi ke Sharfand dan Mies; dua daerah di Jabal 'Amil dan mengajak penduduknya kepada Syi'ah hingga dianut oleh mereka.

Justru di dalam kitab Amalul Amil disebutkan, bahwa tatkala Abu Dzar bergerak menuju Syam lalu menetap di sana beberapa waktu, tak lama kemudian sekelompok masyarakat Syam memilih Syi'ah. Karena itu, Muawiyah mengusirnya dari kota itu ke Al-Qira', sampai akhirnya ia singgah di Jabal 'Amil. Lagi-lagi masyarakat di sana juga menerima dakwah syi'ahnya, dan sampai sekarangmereka tetap sebagai orang-orang Syi'ah. Abul Faraj Ibnu Nadim di dalam Al-Fehrest mengatakan: "Orang pertama yang berdebat mengenai mazhab Syi'ah Imamiyah ialah Ali ibn Ismail ibn Maitsam At-Tammar.

Ia adalah seorang sahabat terhormat Imam Ali ibn Abi Thalib a.s. Di antara karya-karya Ali adalah Kitabul Imamah dan Kitabul Istihqoq". Saya katakan dan telah Anda ketahui, bahwasanya Isa ibn Raudhah jauh lebih dahulu daripada Ali, apalagi bila dibandingkan dengan Al-Kumait. Karena, Ali hidup sejaman dengan Al- Hisyam ibn Al-Hakam. Ia tinggal di Baghdad.

Di sana ia berdebat dengan Abu Hudzail dan Dhirar ibn Amr Adh-Dhobiy tentang masalah Imamah. Ali berdebat juga dengan An-Nidzam sampai membungkamnya di pelbagai kesempatan, sebagaimana dikisahkan oleh Al-Murtadha di dalam Al-Fushulul Mukhtarah. Oleh karena, bisa dikatakan bahwa Ali ibn Ismail adalah salah seorang tokoh ilmu Kalam dari kaum Syi'ah, bukan orang pertama dari Syi'ah yang membahas masalah Imamah.

 Sebab, terdapat bebarapa sahabat seperti Abu Dzar dan sebelas kawannya, yaitu Khalid ibn Sa'id ibn Al-Ash, Salman Al-Farisi, Al-Miqdad ibn Al-Aswad Al-Kindi, Buraidah Al-Aslami, Ammar ibn Yasir, Ubai ibn Ka'ab, Khuzaimah ibn Tsabit, Abul Haitsam ibn At-Tihan, Sahal ibn Hanif dan Abu Ayyub Al- Anshari ra. Mereka itu telah mendahului Ali ibn Ismail dalam mendiskusikan prinsip Imamah, sebagai-mana yang termuat dalam hadis 'Al-Ihtijaj' yang diriwayatkan oleh Ath-Thabarsi dalam kitabnya; Al-Ihtijaj.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.