Jangan terlalu sibuk mengurus dunia hingga lupa bahwa hidup punya batas waktu. Hidup harus seimbang, menabunglah sekarang demi akhiratmu.

Fatimah as dan Hari Ibu

Bertepatan dengan hari kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra as 20 Jumadil Tsani tahun kedepalan sebelum Hijrah, Republik Islam Islam memperingatinya sebagai hari ibu. Berikut ini sejumlah hadis yang berbicara tentang pribadi Sayyidah Fathimah az-Zahra dan hari Ibu. Riwayat tentang ibu

Rasulullah saw bersabda, "Surga berada di bawah telapak kaki ibu."
(Kanz al-‘Ummal hadis: 45439 dan Muntakhab Mizan al-Hikmah hal 614)

Imam Jakfar Shadiq as berkata, "Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah saw dan berkata, "Wahai Rasulullah! Kepada siapa aku harus berbuat baik? Rasulullah bersabda, "Kepada ibumu." Pria tadi masih bertanya, "Lalu kepada siapa lagi? Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Ia masih bertanya, "Lalu kepada siapa aku harus berbuat baik? Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Pria itu masih belum berputus asa, ia bertanya lagi, "Setelah ibu, kepada siapa aku harus berbuat baik? Nabi kemudian menjawab, "Kepada ayahmu."
(Al-Kafi jilid 2, hal 159 hadis 9 dan Muntakhab Mizan al-Hikman hal 614)

Rasulullah saw bersabda, "Hak terbesar atas seorang wanita adalah suaminya dan hak terbesar seorang pria ada pada ibunya."
(Kanz al-‘Ummal hadis 44771 dan Muntakhab Mizan al-Hikmah hal 254)

Riwayat tentang pribadi Sayyidah Fathimah az-Zahra dan posisi wanita

Riwayat dari Rasulullah:

1. Surga berada di bawah telapak kaki ibu.
2. Kebahagiaan dan kecelakaan setiap orang telah ditetapkan dalam rahim ibu.
3. Seorang ibu mempersiapkan kebahagiaan dunia dan akhirat anaknya dengan melaksanakan perannya sebagai pendidik.
4. Fathimah adalah seorang malaikat yang berujud manusia. Setiap kali saya ingin membaui surga, pasti saya mencium Fathimah as.
5. Setiap kali ingin mencium bau surga, pasti saya mencium Fathimah as.
6. Anak perempuanku diberi nama Fathimah karena Allah menjauhkan dirinya dan pecintanya dari api neraka.
7. Saya bak pohon, Fathimah adalah putiknya, Ali adalah serbuk sarinya dan Hasan dan Husein adalah buahnya. Sementara pecinta Ahlul Bait pada hakikatnya adalah daun surgawi.
8. Setiap orang yang mengenal Fathimah sesuai dengan hakikat Fathimah, berarti ia telah menemukan Lailatul Qadr. Sebab penamaan beliau dengan Fathimah dikarenakan tidak ada makhluk yang bakal sampai pada hakikat makrifatnya.
9. Setiap orang yang menyakitinya, berarti ia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang menyakitiku, berarti ia telah menyakiti Allah.
10. Fathimah adalah bagian tubuh, cahaya mata dan buah hatiku.
11. Sesungguhnya Allah telah menciptakan anggota badan Fathimah hingga tulang-tulangnya penuh dengan keimanan dan keyakinan. Itulah mengapa ia begitu tenggelam dalam ketaatan kepada Allah.
12. Jihad seorang wanita adalah menjadi isteri yang baik.
13. Bila engkau sedang menunaikan shalat sunnah lalu ayahmu memanggilmu, maka jangan batalkan shalatmu. Namun bila ibumu yang memanggilmu, segera batalkan shalatmu.
14. Allah lebih pengasih kepada anak-anak perempuan ketimbang laki-laki.
15. Orang yang posisinya paling dekat denganku di Hari Kiamat adalah mereka yang berperilaku baik terhadap isterinya.
16. Seorang mukmin makan dengan lahap karena cinta akan isterinya. Tapi orang munafik, memaksa isterinya makan sesuai dengan keinginannya.

Riwayat Imam Jakfar Shadiq as:

1. Fathimah disebut Zahra dikarenakan selama di mihrab ia senantiasa beribadah dan cahayanya tampak bagi penduduk langit.
2. Selama manusia semakin mencintai wanita, keimanannya akan terus tumbuh.
3. Apa saja yang membuat kita semakin suka, pasti ia akan lebih mencintai wanita.
4. Fathimah adalah cahaya mata dan buah hati Rasulullah saw.
5. Imam Ali as berkata, "Demi Allah! Rumahmu (Fathimah) adalah rumah yang memberikan ketenangan. Setiap kali saya tiba di rumah dan melihat tatapannya itu saja mampu menghilangkan segala kesedihan dan kekalutan dari hatiku.

Doa dan ucapan Fathimah as

1. Ya Allah! Aku memohon Engkau menganugerahkan ikhlas dan ketakutan saat gembira dan marah, begitu juga mengambil sikap tengah saat kaya dan miskin.
2. Ya ilahi! Hinakan jiwaku dan tambahkan sikap teguh dalam jiwaku.
3. Seseorang yang mengirimkan ibadah ikhlasnya kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan maslahat terbaik kepadanya.
4. Menampilkan wajah yang menyenangkan di hadapan saudara mukmin pahalanya adalah surga.
5. Allah menjadikan ketaatan kepada kami Ahlul Bait dapat menciptakan keteraturan bagi umat Islam dan imamah dan kepemimpinan kami Ahul Bait sebagai faktor pemersatu dan melindungi umat Islam dari perpecahan.
6. Setelah Ghadir Khum, Allah tidak akan menerima alasan lagi dari siapapun.
7. Ali adalah imam rabbani, ilahi dan tubuh nurani yang menjadi poros semua arif dan penyembah Allah. Ali adalah anak dari keluarga suci, pengucap kebenaran yang menjadi inti imamah. Ali adalah ayah Hasan dan Husein yang menjadi kembang Rasulullah, dua penghulu pemuda ahli surga.
8. Demikianlah, kebahagiaan sempurna akan diraih seseorang yang mencintai Imam Ali as di masa hidup dan setelah matinya.
9. Imamah dan kepemimpinan kami Ahlul Bait menjadi faktor keselamatan dari perpecahan dan jihad di jalan Allah menjadi sumber kemuliaan dan keabadian Islam.
10. Ya ilahi! Demi hak nabi-nabi yang Engkau pilih. Demi tangisan Hasan dan Husein di masa perpisahan denganku. Aku memohon agar Engkau menghapus dosa pengikutku dan pengikut anak-anakku.
11. Saya tidak menyukai dunia orang-orang yang mencintai dunia.
12. Orang terbaik di antara kalian adalah yang lebih lembut dan penuh kasih dalam berinteraksi dengan masyarakat.
13. Orang paling bernilai adalah yang paling mengasihi isterinya dan pemurah.
14. Saat di mana seorang wanita berada di rumahnya dan melakukan pekerjaan rumah dan mendidik anak-anak, saat itu merupakan kondisi terdekatnya dengan Allah.
15. Ketika aku dibangkitkan di Hari Kiamat, niscaya aku akan memberikan syafaatku kepada para pendosa umat Nabi Muhammad saw.
16. Sesungguhnya Allah adalah hakikat keselamatan. Keselamatan berasal dari-Nya dan keselamatan akan kembali kepada-Nya.
17. Mereka yang membaca surat al-Hadid, al-Waqi'ah dan ar-Rahman akan dipanggil sebagai sebagai ahli surga di langit dan di bumi.
18. Ada tiga hal dari dunia kalian yang aku sukai; membaca al-Quran, menatap wajah Rasulullah saw dan berinfak di jalan Allah.
19. Pemilik kendaraan lebih berhak mengendarai ketimbang kendaraannya.
20. Imamah demi melindungi sistem dan mengubah perpecahan umat Islam menjadi persatuan.

Zionis Merusak Tempat tinggal Orang Di Palestina

62 tahun berlalu sejak rezim ilegal Zionis mengumumkan berdirinya negara bernama ‎Israel di tanah Palestina. Sejak saat itu dan sampai kini, suara buldozer dan mesin-‎mesin berat terdengar di sana. Buldozer nampaknya mendapat tugas khusus yang tak ‎berkesudahan untuk melindas dan menghancurkan rumah dan meratakan tanah milik ‎warga Palestina guna menciptakan lahan yang tepat bagi pembangunan perumahan ‎baru bagi imigran zionis atau memperluas permukiman yang sudah ada.‎ Proyek pembangunan permukiman tentunya menimbulkan dampak yang terkadang ‎bisa disebut tragedi kemanusiaan. Puluhan, ratusan bahkan ribuan orang yang ‎semestinya hidup damai dan mendiami rumahnya dengan tenang dipaksa harus ‎menguras air mata menyaksikan rumah-rumah mereka dihancurkan oleh buldozer-‎buldozer Israel. Tanpa rumah mereka harus mencari tempat perlindungan yang ‎mungkin saja bisa didapatkan di tempat lain. Mungkin jika kisah itu terjadi di tahun-‎tahun pertama berdirinya rezim ilegal Israel, orang bisa mengatakan, sebuah tragedi ‎yang sudah berlalu. Namun, tragedi yang memiris hati itu masih terus terjadi sampai ‎hari ini.‎

Perilaku yang tak berperkemanusiaan itu sebenarnya sudah diprogram oleh orang-‎orang zionis jauh sebelum Israel berdiri. Program itu sudah disusun pada dekade ‎‎1930 dan 1940 ketika Inggris memegang Mandat atas Palestina. Berdasarkan ‎program DOLT, orang-orang Zionis dikerahkan untuk menyulut ketidakamanan ‎terhadap rakyat Palestina dan setiap hari harus ada tragedi yang mereka buat. ‎Dengan cara ini rakyat Palestina harus memilih satu dari dua pilihan, mati atau ‎pengungsian paksa.‎

Untuk menjalankan program ini, kaum Zionis mengerahkan regu-regu teror yang salah ‎satunya adalah Hagana. Regu-regu teror ini pada dekade 1940-an setiap hari ‎menyusup secara diam-diam ke wilayah permukiman warga dan desa-desa Palestina ‎untuk memasang bahan peledak di mana-mana. Pintu-pintu dan jendela rumah yang ‎terbuat dari kayu dilumuri bensin lalu dibakar. Percikan api itu memicu ledakan dinamit ‎yang sudah disebar. Dengan cara ini mereka membakar dan memberangus desa-‎desa Palestina dan menghilangkannya dari peta. ‎

Mungkin Anda pernah mendengar nama desa Deir Yassin dan Kafr Kassem yang ‎sudah berubah menjadi pedesaan Zionis. Kedua desa itu dan masih banyak desa ‎lainnya adalah korban kekejaman orang-orang Zionis. Program perluasan wilayah ‎Israel selalu terjadi di atas penderitaan dan dengan tumpahan darah rakyat Palestina. ‎Karena itu, para pengamat menyebut Israel sebagai rezim yang tak beridentitas, ‎sebuah negara yang tanpa bangsa dan negeri.‎

Untuk menjadi sebuah negara, Israel tidak memiliki dua unsur utama itu. Karena itulah, ‎orang-orang zionis berusaha mewujudkan satu unsur penting yaitu negeri dengan ‎merampas negeri bangsa lain. Perampasan itu dilakukan dengan menebar teror, ‎pembantaian dan pengusiran paksa. Sementara untuk memenuhi syarat lain, Israel ‎mendatangkan orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia. Tak heran jika rakyat ‎Zionis terdiri dari berbagai ras dan punya beragam tradisi yang berbeda. ‎

Setelah berdirinya Israel secara tidak sah di negeri Palestina tahun 1948, kaum Zionis ‎masih melanjutkan politik perluasannya. Salah satu agenda utama rezim ini adalah ‎menyulut perang dan merampas, demi untuk mempertahankan eksistensinya. ‎Kebijakan keji penghancuran rumah-rumah warga Palestina dan membangun ‎permukiman untuk imigran Yahudi, penghancuran masjid-masjid dan situs-situs ‎bersejarah Palestina adalah kebijakan yang tak berubah sejak tahun 1948. Kebijakan ‎bahkan dilanjutkan setelah Israel menduduki Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.‎

Zionis ingin menghapus semua jejak negeri bernama Palestina. Mesin-mesin buldozer ‎Zionis bukan hanya menyasar ke rumah-rumah dan perkebunan warga Palestina, ‎tetapi juga menerjang kota kuno Beitul Maqdis dan situs-situs bersejarah Palestina ‎yang menyimpan kenangan ribuan tahun negeri ini. Tak ada rambu merah yang ‎diperhatikan oleh kaum Zionis dalam menghapus nilai sejarah negeri para nabi ini.‎

Masjidul Aqsha adalah salah satu situs yang terancam kehancuran akibat ulah orang-‎orang Zionis. Tanah-tanah di sekitar masjid ini dirampas untuk diubah menjadi taman, ‎tempat hiburan, dan pusat perjudian. Di bawah lokasi masjid dan sekitarnya dibangun ‎terowongan. Inilah yang dilakukan rezim zionis terutama dalam sepuluh tahun terakhir. ‎Yang menarik proyek pembangunan permukiman Zionis di wilayah pendudukan ‎khususnya di al-Quds digarap di bawah pengawasan Departemen Peperangan.‎

Dengan cara itu, Israel siap menggelar aksi militer jika rakyat Palestina memprotes ‎perampasan rumah mereka. Sejak tahun 1967, yaitu ketika Baitul Maqdis dan Tepi ‎Barat diduduki rezim Zionis, ratusan ribu warga Palestina dipaksa meninggalkan ‎negeri dan kampung halaman mereka. Sebagai gantinya, Israel mendatangkan para ‎imigran Yahudi untuk menempati wilayah Palestina.‎

Sejak awal abad 21, umat Yahudi di seluruh dunia sudah tidak menunjukkan minat ‎untuk berhijrah ke Palestina. Tak hanya itu, rezim Israel saat ini tengah menghadapi ‎dilema besar arus balik para imigran dari Palestina. Akhirnya, Israel melirik Yahudi ‎Afrika untuk didatangkan ke Palestina. Dengan cara ini, Israel berusaha mengatasi ‎masalah kependudukannya.‎

Kini semua orang sudah menyadari bahwa Israel adalah rezim perampas negeri lain, ‎rezim rasialis dan rezim yang tak mengenal perikemanusiaan. Rezim ini tak mengenal ‎kata puas dan selalu ingin memperluas kekuasaannya. Protes dari pihak manapun tak ‎pernah digubris. Pembangunan permukiman zionis terus berjalan dan dinding ‎pemisahpun tetap berdiri. Israel tak segan-segan menghancurkan masjid dan ‎menggantinya dengan sinagog. Proses pendatangan imigran yahudi dari berbagai ‎negara juga terus dilanjutkan.‎

‎62 tahun berlalu dan Israel masih melakukan hal yang sama, memperluas kekuasaan, ‎menghancurkan perumahan warga Palestina, memberangus ladang pertanian, ‎membunuh, menyiksa, dan menebar ketakutan. Zionis masih terus berusaha ‎menjadikan Israel sebagai negara yang bisa diterima di Timur Tengah. Namun ‎demikian, Israel tetap tak peduli dengan undang-undang internasional yang ‎terangkum dalam perjanjian Jenewa tahun 1949 yang menegaskan bahwa pihak ‎penjajah harus memerhatikan hak-hak bangsa yang dijajah. Dalam perjanjian ini ‎ditegaskan bahwa penjajah tak berhak untuk menistakan martabat bangsa yang ‎dijajah. Zionis adalah zionis, yang selalu merasa di atas semua hukum dan aturan. ‎Sebab, rezim ini merasa aman dengan adanya AS sebagai pelindung

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.